Nakita.id - Makanan sehat untuk ibu hamil tentunya menjadi hal penting yang perlu diperhatikan.
Terkadang ibu hamil kerap menjadikan calon bayinya sebagai alasan agar bisa makan banyak.
Alih-alih ingin Si Kecil tumbuh sehat di dalam kandungan, bukannya tercapai malah berujung lemak tubuh yang bertambah drastis.
Baca Juga: Waspada Kekurangan Zat Besi Bisa Meningkatkan Risiko Anemia! Kenali Gejalanya
Perlu Moms tahu pada dasarnya makanan sehat untuk ibu hamil diutamakan yang sederhana dan flesibel.
Artinya Moms harus tetap pertimbangkan bahwa makanan sehat tersebut mudah didapatkan dan dikonsumsi pada lingkungan sekitar.
Baca Juga: Perubahan Suasana Hati Bisa Mengganggu Kesehatan Mental Moms Selama Hamil, Benarkah?
Kesalahan utama Moms yang tengah hamil yaitu makan sedikit pada pagi hari dan makan porsi besar di malam hari.
Padahal justru yang lebih baik sebaliknya dengan konsumsi sarapan yang lebih banyak dibandingkan pada malam hari.
Tak hanya perihal porsi makan, Moms juga harus pertimbangkan asupan asam folat dalam menu makanan sehari-hari selama hamil.
Baca Juga: Kematian Ashraf Sinclair Jadi Duka Mendalam, Aming Bongkar Keinginan BCL yang Menyayat Hati:
Sebuah studi di Medical Collage of St. Bartholomes's Hospital asal London menemukan bahwa konsumsi suplemen asam folat dapat menurunkan risiko cacat tabung saraf.
Cacat tabung saraf tersebut merupakan kecacatan pada saraf embrionik ketika otak bagian depan dan tulang belakang tidak sempurna.
Oleh sebab itu Administrasi Makanan dan Obat-Obatan Amerika Serikat atau FDA keluarkan peraturan bahwa tiap produk biji-bijian yang diproduksi harus diperkaya akan asam folat.
FDA merekomendasikan Moms konsumsi asam folat minimal 400 mikrogram melalui makanan atau suplemen.
Menu makanan sehat untuk ibu hamil
Menu makanan sehat untuk ibu hamil tentunya diperlukan tiap harinya.
Secara garis besar yang perlu Moms perhatikan yaitu adanya buah, sayur, karbohidrat, protein, dan air.
Untuk buah dan sayuran usahakan konsumsi minimum 5 porsi tiap harinya.
Baca Juga: Ternyata Stagen Tak Selamanya Membantu Mengatasi Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan, Begini Faktanya
Jangan lupa juga kombinasikan warna buah dan sayuran yang dikonsumsi setiap harinya.
Setidaknya 1 porsi sayuran berwarna jingga gelap, 2 porsi sayuran dengan daun berwarna hijau gelap, dan 1 porsi buah jeruk.
Sementara karbohidrat pastikan Moms konsumsi 6 porsi roti atau sereal yang diperkaya dengan kandungan gandum di dalamnya.
Jangan juga lupakan konsumsi susu rendah lemak atau justru tanpa lemak 3 porsi tiap harinya.
Apabila Moms menyukai makanan hewani, Moms bisa makan 2-3 porsi daging merah tanpa lemak, ayam tanpa kulit, dan ikan.
Konsumsi air tiap harnya juga tidak boleh terlupakan yang minimal 8 gelas agar terhindar dari dehidrasi.
Ingat juga untuk hindari atau batasi kandungan kafein pada kopi, teh, atau minuman bersoda.
Perhatikan berat badan!
Kenaikan berat badan perlu juga diperhatikan karena berat badan janin yang kurang ataupun lebih dapat berdampak pada masalah kesehatan.
Bayi gemuk memang terkesan lucu, tapi jangan sampai kelucuan bayi justru bermasalah bagi kesehatanya pada kemudian hari.
Apabila Moms tipe wanita yang memiliki berat normal sebelum hamil, maka usahakan menaikkan berat badannya 11-15 kg untuk selama kehamilan.
Sementara untuk Moms yang memiliki berat badan yang rendah diperlukan usaha yang lebih keras untuk menaikkan berat badan hingga 12-18 kg.
Namun, ketika Moms berada pada posisi berat badan berlebih maka kenaikan berat badan cukul 5-11 kg saja selama kehamilan.
Untuk mensiasati kenaikan berat badan yang drastis, Moms bisa kontrol dengan kenaikan 0,5 kg tiap minggu pada trimester pertama.
Memasuki trimester kedua dan ketiga, sesuaikan dengan kebutuhan berat Si Kecil yang dihitung oleh dokter kandungan.
Namun, pastikan menu harian di atas terpenuhi ya Moms!
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR