Bila energi dihasilkan dari lemak, maka tubuh akan menghasilkan zat keton, yaitu produk sampingan dari metabolisme lemak. Proses ini disebut dengan ketosis.
Jika kita benar-benar tak makan apa pun seharian, tubuh akan terus menggunakan asam lemak untuk menciptakan energi sepanjang sisa waktu 24 jam dengan cepat.
Sayangnya, ada beberapa organ yang tidak bisa berfungsi dengan baik meski sudah mendapatkan energi dari asam lemak, contohnya otak.
Otak adalah organ yang hanya bisa ‘makan’ glukosa saja.
Maka itu, ketika ini terjadi otak akan mengalami gangguan fungsi. Meski begitu, ketosis tidak selalu merupakan hal yang buruk.
BACA JUGA: Punya Adik Baru, Anak Ketiga Zaskia Mecca Cari Perhatian, Begini Cara Mengatasi Kecemburuannya
Hal ini sering dialami banyak atlet seperti pelari marathon, dan diet rendah karbohidrat juga sering memicu ketosis di tubuh untuk membantu penurunan berat badan.
Dalam dosis kecil, seperti selama puasa intermiten, ketosis dapat memiliki manfaat bagi tubuh.
Tetapi keadaan akan menjadi buruk, saat kita tidak makan seharian atau lebih dari 24 jam.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR