Bupati menjelaskan, tidak memungkiri juga bila masyarakat terbius dengan peristiwa-peristiwa terdahulu.
Mereka ketakutan penyakit ini dapat menyebar sehingga memunculkan ketakutan.
"Mereka tidak tahu, kami pun memahaminya. Sehingga kami harus segera edukasi ke masyarakat.
"Saya secara pribadi pun akan bersosialisasi secara masif lagi. Upaya inilah yang terlambat oleh kami," tandasnya.
Mungkin, lanjutnya, karena pihaknya juga tidak pernah berpikir hingga ke arah itu.
"Begitu ada kejadian seperti kemarin, baru kami sadari.
"Edukasi kami masih kurang dan terlambat khususnya soal jenazah," imbuhnya.
Secara umum Bupati mengatakan, jika peristiwa tersebut merupakan pelajaran yang berharga untuk ke depannya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Tribun Jateng |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR