Nakita.id - Urin bisa terasa hangat atau panas bisa jadi hal yang normal seiring meningkatnya suhu tubuh kita.
Tapi bisa menandakan adanya infeksi pada saluran kemih.
Maka, kita perlu mengetahui berapa suhu normal urin, dan apa yang menyebabkan buang air kecil terasa hangat atau panas.
BACA JUGA: Perhatikan Warna Urine Moms, Bisa Jadi Gejala Penyakit Tertentu!
Urin umumnya memiliki suhu yang sama dengan tubuh, rata-rata 98,6° F.
Ini berarti bahwa ketika urin keluar dari saluran kemih (uretra), dapat terasa hangat pada kulit yang disentuhnya, termasuk alat kelamin, tangan, atau kaki.
Dalam suhu dingin, seseorang dapat mengamati uap yang naik dari urin.
Jika seseorang memperhatikan, air kencing mereka terasa lebih hangat dari biasanya, atau panas ketika keluar dari uretra, ini mungkin berarti bahwa ada infeksi atau cedera.
Sensasi panas, terbakar, atau nyeri saat buang air kecil disebut disuria.
Jika suhu tubuh internal seseorang meningkat, misalnya, jika demam mereka disebabkan oleh infeksi atau jika mereka baru saja melakukan olahraga berat, maka urin mereka juga lebih hangat dari biasanya.
Di bawah ini, kami memberikan daftar penyebab kencing panas atau buang air kecil terbakar.
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih adalah salah satu alasan paling umum mengapa buang air kecil terasa panas atau terbakar ketika keluar.
ISK terjadi ketika bakteri berbahaya, seringnya E. coli, masuk ke saluran kemih.
BACA JUGA: Dads, Waspada Kanker Prostat Bila Suka Kencing Tengah Malam
ISK paling sering mempengaruhi kandung kemih.
Orang dengan ISK dapat mengalami gejala berikut:
- Rasa sakit terbakar ketika mereka buang air kecil
- Kebutuhan yang sering untuk buang air kecil
- Dorongan yang kuat untuk buang air kecil bahkan segera setelah pergi
- Urin berbau busuk
- Darah dalam urin
Dalam kebanyakan kasus, pengobatan antibiotik cepat menyembuhkan ISK.
Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebar ke ginjal atau area lain dari tubuh.
ISK dapat mempengaruhi laki-laki maupun perempuan, tetapi lebih sering terjadi pada perempuan.
BACA JUGA: Permainan Untuk Si Kecil Ini Tak Disangka Bisa Asah Kecerdasan, Lho!
Infeksi lainnya
Salah satu cara tubuh melawan infeksi adalah dengan menaikkan suhu tubuh.
Inilah sebabnya mengapa orang sering mengalami demam ketika mereka sakit.
Ketika urin adalah suhu yang lebih tinggi dari biasanya, ini bisa berarti bahwa seseorang sedang mengalami demam.
Demam bisa disebabkan oleh infeksi di mana saja di dalam tubuh, jadi penting untuk melacak gejala dan menemui dokter jika tidak membaik.
Ketika urin terasa hangat secara fisik dan terasa membakar untuk buang air kecil, ini mungkin berarti seseorang memiliki ISK atau infeksi di ginjal.
Cedera di dekat uretra
Urin bersifat asam. Ini berarti bahwa ketika terjadi kontak dengan cedera, bahkan yang kecil, seseorang mungkin mengalami sensasi panas yang membakar.
Cedera di atau di sekitar uretra dapat menyebabkan urin terasa panas keluar.
Orang yang mencukur rambut kelamin mungkin memiliki luka kecil di dekat uretra.
Luka-luka terkait gesekan dari hubungan seksual, jerawat kecil, luka, dan goresan semua bisa membuat urin terasa panas.
BACA JUGA: Anak di Daerah Plosok Indonesia juga Berhak Mendapatkan Guru Terbaik
Cedera kecil biasanya hilang dengan sendirinya. Jika uretra sakit, demam terjadi, atau ada luka besar, seseorang harus menemui dokter mereka.
Infeksi menular seksual (IMS)
Infeksi menular seksual dapat menyebabkan masalah saluran kemih.
Mereka juga dapat melukai alat kelamin atau area di sekitar uretra, menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil.
Siapa pun yang aktif secara seksual bisa mendapatkan IMS, bahkan jika mereka sebelumnya telah diuji negatif.
Beberapa IMS adalah gejala bebas untuk waktu yang lama, jadi periode panjang tanpa gejala tidak berarti orang tidak memiliki IMS.
Chlamydia adalah IMS yang biasanya menyebabkan rasa sakit terbakar ketika buang air kecil.
Juga dapat menyebabkan keluarnya cairan dari vagina atau penis, dan pada pria dapat menyebabkan testis membengkak atau terluka.
BACA JUGA: Pakai Bahan Rumahan, Jaga Kaki Bersih dan Lembut dengan Scrub Alami
Sistitis interstitial
Sistitis interstisial adalah penyakit kronis yang kurang dipahami yang menyebabkan gejala ISK, bahkan ketika ISK tidak ada.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pada laki-laki.
Peneliti tidak sepenuhnya memahami apa penyebabnya, tetapi satu penyebab potensial adalah kerusakan jaringan kandung kemih.
Orang dengan sistitis interstisial mungkin mengalami rasa panas saat buang air kecil, atau sensasi tidak biasa lainnya, seperti perasaan bahwa urin terlalu panas.
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR