Nakita.id - Sebagai ibu rumah tangga Moms tentu ingin menyajikan kudapan yang sehat dan bergizi untuk keluarga.
Untuk bisa menyajikan makanan sehat untuk keluarga, Moms tentu harus turun langsung ke dapur untuk memasak.
Dari sekian banyak metode memasak, tak jarang yang terlihat lezat ketika makanan itu diolah dengan cara dibakar.
Banyak makanan lezat yang diolah dengan cara dibakar.
Baca Juga: Batasi Konsumsi Makanan yang Dibakar ya, Moms. Ini Alasannya.
Di antaranya seperti ayam bakar, ikan bakar, dan masih banyak lagi.
Sensasi manis, gurih, dan sedikit pedas memang lekat dengan makanan yang proses memasaknya dibakar.
Seperti diketahui, banyak orang beranggapan makanan yang dibakar lebih sehat dan rendah lemak ketimbang makanan yang digoreng.
Tapi, apa benar demikian?
Proses pembakaran memang tak membutuhkan minyak sebanyak makanan yang bakal digoreng.
Namun nyatanya, memasak daging dengan suhu tinggi di atas nyala api terbuka bisa membentuk senyawa berbahaya.
Senyawa tersebut bisa berpeluang meningkatkan risiko kanker.
Dilansir dari Kompas.com, pakar nutrisi olahraga Georgie Fear, R.D., C.S.S.D., dan Kelly Jones, R.D, C.S.S.D., menjelaskan ketika daging merah, unggas, atau makanan laut dibakar di atas api terbuka akan mmembentuk bahan kimia.
Seperti amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Dua bahan kimia itu ternyata bisa merusak DNA dalam sel-sel tubuh.
“HCA berkembang ketika asam amino, gula alami, dan senyawa lain dalam daging bereaksi pada suhu tinggi dan arang, sementara PAH terbentuk ketika jus daging dan lemak yang menetes jatuh ke panggangan,” jelas Jones.
“Asap yang mengepul diisi dengan PAH, dan kemudian melekat kembali ke permukaan daging. HCA dan PAH juga dianggap kemungkinan karsinogen untuk manusia, yang berarti itu berpotensi menyebabkan kanker,” sambungnya.
Baca Juga: Selain Sembuhkan Leukemia, Olahan Ikan Ini Juga Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan Lain, Apa Itu?
National Cancer Institute juga memaparkan beberapa studi populasi menunjukkan bahwa orang yang makan daging lebih matang dan dibakar memiliki tingkat penyebab kanker yang lebih tinggi.
Meski demikian, sampai sekarang belum ada penelitian signifikan yang melaporkan kalau HCA dan PAH meningkatkan risiko kanker.
Dari pendapat ahli dan riset tersebut bisa disimpulkan bahwa mengolah makanan dengan cara dibakar tidak akan membuat kadar lemak dan kalori berkurang dibandingkan dengan metode masak lain.
Baca Juga: Turunkan Kolesterol Tinggi dengan Olahan Jahe, Bawang Putih, dan Madu
Belum lagi, kemungkinan pembentukan bahan kimia yang berpotensi menyebabkan kanker.
Yang pasti harus diperhatikan adalah untuk tidak terlalu sering mengonsumsi makanan yang diolah dengan cara dibakar.
Baca Juga: Ini Olahan Berbahan Dasar Beras Pengganti Nasi Untuk Disajikan Saat Kumpul Keluarga
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com,Time |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR