Nakita.id - Banyak kebijakan dari Menkeu Sri Mulyani Indrawati yang saat ini sering ditunggu-tunggu.
Sebagai pemegang uang negara, Sri Mulyani menjadi satu diantara sederet menteri yang kabarnya sangat ditunggu masyarakat.
Karena dompet negara ada dalam genggamannya, tak sedikit uang digelontorkan agar Indonesia masih bisa berjalan lancar.
Uang menjadi salah satu yang sangat sensitf di tengah pandemi saat ini.
Untuk hal itu, uang yang dikeluarkan Menkeu ini juga sangat berarti bagi kehidupan masyarakat.
Setelah beberapa kebijakan yang terkesan pangkas anggaran sana-sini, akhirnya menteri yang sudah menjabat sejak era SBY itu memberikan kelanjutan kabar soal subsidi listrik.
"Subsidi listrik untuk pelanggan 450 VA yang 24 juta dan 900 VA yang 7,2 juta rumah tangga yang subsidinya adalah dari mulai April sampai Juni diperpanjang sampai dengan September," kata Sri Mulyani dalam konferensi video di Jakarta, Senin (18/5/2020).
Ya, subsidi listrik atau diskon pembayaran listrik ini kembali diperpanjang sampai September 2020.
Lebih lanjut Bendahara Negara itu menjelaskan, untuk perpanjangan masa berlakunya subsidi tarif listrik tersebut, pemerintah mengalokasikan anggaran tambahan sebesar Rp 6,9 triliun.
Dengan demikian, alokasi anggaran untuk subsidi listrik tahun ini menjadi Rp 61,69 triliun.
Sebelumnya, tagihan listrik bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA digratiskan selama tiga bulan.
Adapun untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 900 VA mendapatkan diskon sebesar 50 persen untuk jangka waktu yang sama.
Padahal sebelumnya, subsidi listrik ini hanya sampai bulan Juli saja.
Namun, sepertinya Menkeu Sri Mulyani bisa membaca bagaimana ekonomi akan berjalan jika masih dalam keadaan seperti ini.
Akhirnya, demi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia, Sri Mulyani perpanjang masa subsidi listri sampai September.
Hal ini dimaksudkan agar keuangan tiap keluarga tak terlalu terbebani dengan tagihan listrik tiap bulannya.
Menteri Sri Mulyani yang sempat diprotes sana-sini akhirnya berikan kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR