Nakita.id – Hanya bertahan lima hari, kondisi DKI Jakarta di tengah wabah virus corona kembali memburuk.
Ya, pada Kamis (4/6/2020) lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat mengumumkan kabar baik tentang grafik kasus positif Covid-19.
Lewat kanal YouTube Pemprov DKI, Anies Baswedan menyampaikan bahwa angka kasus Covid-19 di Jakarta sudah mulai melandai.
"(Kasus positif Covid-19) di Jakarta alhamdulillah sudah mulai melandai. Puncak kita itu pertengahan April, kemudian mulai melandai hingga sekarang," ujar Anies.
Sayangnya, kabar baik itu ternyata tak bertahan lama.
Pasalnya, pada Selasa (9/6/2020) kemarin, DKI Jakarta kembali mencatatkan penambahan kasus Covid-19 terbanyak dari seluruh provinsi di Indonesia, yakni 239 kasus positif.
Melihat hal tersebut, ahli epidemiologi asal Universitas Indonesia Syahrizal Syarif pun mengungkapkan pandangannya.
Syahrizal menduga tingginya angka penularan terjadi akibat longgarnya pengawasan selama hari raya Idul Fitri.
"Angka DKI kan dampak longgarnya pergerakan (pemerintah) sekitar Lebaran, biasa aja (angka melonjak)," kata Syahrizal melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Rabu (10/6/2020).
Longgarnya pengawasan tersebut akhirnya mengakibatkan terjadinya peningkatan kontak antarwarga, sehingga potensi penularan semakin tinggi.
Lebih lanjut, Syahrizal menyarankan, Pemprov DKI Jakarta kini harus memantau dan mengontrol angka penularan tersebut agar pelonggaran aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak perlu dibatalkan.
"Perlu konsistensi penurunan kasus selama 14 hari setelah kasus tertinggi " ujar Syahrizal.
Tak hanya itu, Syahrizal juga mengatakan, selama masa transisi ini, Pemprov DKI Jakarta harus memaksimalkan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat.
Mulai dari mewajibkan pakai masker, melakukan rapid test, hingga menerapkan karantina wilayah di tingkat RT.
"Tidak ada pendekatan ajaib. Ya, tetap saja pendekatannya wajib pakai masker dan jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, desinfektan ruang publik itu saja.
Kalau mau benar-benar memutus mata rantai, ya karantina wilayah tingkat RT 14 hari, dijamin makannya, dicek suhu dan rapid test," jelas Syahrizal.
Duh, semoga kondisi DKI Jakarta kembali membaik ya, Moms.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR