Nakita.id - Saat ini, penggunaan masker di saat keluar rumah merupakan hal yang sangat penting.
Apalagi di masa pandemi, virus-virus jahat bisa menjangkit siapa saja jika tak patuh memakai masker.
WHO juga sudah meminta semua orang untuk memakai masker saat keluar rumah.
Namun sayangnya, banyak orang yang belum sadar akan pentingnya menggunakan masker.
Contoh saja di Indonesia, saat ini banyak orang yang sangat menyepelekan penggunaan masker saat keluar rumah.
Banyak orang Indonesia yang sudah terlanjur masa bodoh dan mengebaikan kesehatannya sendiri.
Padahal, menggunakan masker sangat penting sekali di masa pandemi seperti sekarang ini.
Meski memasuki era new normal, masyarakat masih harus tetap mematuhi aturan menggunakan masker saat bepergian.
Karena fungsi masker memang sangat berguna.
Untuk membuktikan pada orang yang bandel tentang penggunaan masker, ilmuwan Amerika baru-baru ini membagikan eksperimen yang membuktikan bahwa masker sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh.
Rich Davis, seorang ahli mikrobiologi dari negara bagian Washington, membagikan 'demo sederhana' ini untuk menunjukkan seberapa efektif masker dalam menghentikan tetesan pernapasan.
Ketika kamu batuk, bersin, atau bahkan berbicara, pada dasarnya kamu sudah menyebarkan bakteri atau virus ke udara.
Itulah mengapa sangat penting untuk menutup mulut saat bersin, karena jika tidak, maka kamu telah menembakkan kuman ke udara.
What does a mask do? Blocks respiratory droplets coming from your mouth and throat.
— Rich Davis, PhD, D(ABMM), MLS ???????????? (@richdavisphd) June 26, 2020
Two simple demos:
First, I sneezed, sang, talked & coughed toward an agar culture plate with or without a mask. Bacteria colonies show where droplets landed. A mask blocks virtually all of them. pic.twitter.com/ETUD9DFmgU
"Saya menyadari bahwa demo sederhana ini bukan cara untuk mengultur virus atau mendefinisikan model penyebaran SARS-CoV-2. Tetapi koloni bakteri normal dari mulut/ tenggorokan saya menunjukkan penyebaran droplet, dan bagaimana masker dapat menghambatnya," ujar Davis dalam Tweetnya.
Bersamaan dengan Tweet tersebut, Davis membagikan gambar bagaimana bakteri terlihat dalam droplet yang disebarkan manusia karena satu kali bersin, menyanyi selama satu menit, berbicara selama satu menit dan batuk sebanyak dua kali.
Dalam gambar, terlihat betul betapa banyak bakteri yang menempel pada percobaan tanpa masker.
Namun untuk yang mengenakan masker, bakteri tampak hanya sedikit menempel di permukaan.
Hal ini seakan menunjukkan bahwa masker terbukti efektif mengurangi kemungkinan kita tertular penyakit.
Sejujurnya, percobaan ini sedikit menjijikkan, tapi, itulah intinya.
Masker adalah alat yang efektif dalam menahan penyebaran penyakit, dan kamu yang tinggal di hotspot virus corona sebaiknya harus menggunakannya.
Tapi masker hanyalah salah satu bagian dari pencegahan.
Selain memakai masker, kamu juga diharapkan untuk tetap menjaga jarak, mencuci tangan secara teratur dan benar, bekerja dari rumah dan menghindari perjalanan yang tidak perlu.
Selain itu, kita juga diminta untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dengan makan yang sehat dan berolahraga.
Ini semua adalah langkah-langkah penting (dan mudah) yang bisa kita ambil untuk mencegah penyebaran virus ini.
Nah, bagaimana nih, masih mau melepas atau meninggalkan masker saat sedang di luar rumah?
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR