Nakita.id - Segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan memang bisa berakibat tidak baik, termasuk juga olahraga.
Kita memang dianjurkan untuk berolahraga secara rutin untuk menjaga tubuh tetap sehat dan kuat.
Tapi, jangan juga berolahraga secara berlebihan, karena bisa memberi dampak negatif pada tubuh.
Baca Juga: Jangan Salah Lagi, Lebih Baik Olahraga Dulu atau Sarapan Dulu? Ternyata Ini Jawaban yang Benar
Apalagi belum lama ini publik menyoroti kejadian seorang pria dikabarkan meninggal dunia saat sedang bersepeda di kawasan Cimanggis, Depok.
Saat itu, korban yang sedang mengayuh sepeda mendadak ambruk dan tak sadarkan diri di lokasi kejadian.
Sport Medicine Specialist dari Slim + Health Sports Therapy, dr Michael Triangto, SpKO, mengatakan, pada dasarnya bersepeda sangat baik untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh, terutama jantung.
Namun, kematian bisa saja terjadi jika seseorang terlalu memaksakan diri saat berolahraga.
Tak hanya ketika bersepeda, insiden serupa bisa terjadi ketika kita melakukan olahraga lainnya jika dilakukan secara berlebihan atau terlalu berat.
"Kalau dia dalam keadaan sehat, tapi (olahraganya) berlebihan, itu saja bisa membuat orang meninggal karena melampaui batas-batas kemampuannya."
"Sedangkan kalau sudah punya penyakit, tentunya akan lebih mudah lagi," cetus Michael saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/7/20).
Masker juga bukanlah permasalahannya karena penggunaan masker memang sudah diatur oleh pemerintah dan harus dipatuhi oleh seluruh masyarakat yang beraktivitas di luar rumah.
Adapun pemakaian masker yang tidak mengganggu kesehatan saat berolahraga adalah masker medis dan masker kain.
Tanda perlu beristirahat Sayangnya, banyak orang yang kerap memaksakan diri saat berolahraga karena ingin mencapai target tertentu, misalnya target jarak dan kecepatan.
Ketika seseorang memaksakan diri untuk mencapai target, sering kali mereka juga mengabaikan tanda-tanda yang diberikan tubuh untuk beristirahat.
"Misalnya jarak, karena belum sampai, 'Ah, sedikit lagi', 'Masih kuat'. Pada saat ada isyarat dari tubuh yang tidak biasa, itu adalah tanda-tanda kita harus berhenti," ungkap Michael.
Beberapa tanda yang mungkin muncul ketika seseorang berolahraga terlalu berat dan memerlukan istirahat, antara lain:
- Berkunang-kunang
- Keringat dingin
- Sakit kepala
- Sesak napas
- Berdebar-debar lebih daripada yang biasa
- Lemah
- Kelelahan berlebih
- Nyeri pada dada, kepala, punggung, dan area tubuh lain secara berlebihan, dan lain sebagainya.
Jika sudah merasakan tanda-tanda tersebut, segeralah berhenti di tempat yang aman untuk beristirahat.
Pastikan pula tidak berhenti di tengah kerumunan orang, sehingga kamu bisa melepas masker.
Baca Juga: Tetap Lakukan Olahraga di Luar Rumah Saat Masa Pandemi, Hal Ini Menurut WHO yang Harus Diperhatikan
Jika merasa tidak ada perbaikan kondisi setelah beristirahat, hubungi kerabat atau rumah sakit terdekat untuk meminta bantuan. Saat beristirahat, usahakan untuk minum.
"Kalau olahraga tubuh menjadi hangat, maka berikan air dingin supaya lebih mudah diserap. Tapi, bukan air dengan batu es," ucap dia.
Begitu pula jika kita melihat seorang pesepeda kolaps di pinggir jalan.
Jika orang tersebut terlihat sesak, nyeri dada, dan kesulitan bernapas, bantulah dia melonggarkan pakaian, dan lakukan resusitasi jantung paru jika kita memahami caranya.
Namun, jika tidak, segera hubungi rumah sakit terdekat untuk meminta bantuan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Banyak Kasus Pesepeda Meninggal, Kenali Tanda-tanda Olahraga Berlebih"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR