Nakita.id – Rasa nyeri pada payudara membuat siapa pun khususnya wanita merasa khawatir bahkan kerap kali mengaitkan dengan gejala dari penyakit kanker payudara.
Namun, ternyata tidak semua nyeri pada payudara merupakan tanda atau gejala dari adanya kanker pada bagian tersebut.
Beberapa penyebab timbulnya nyeri di payudara terkadang disebabkan oleh hal sepele.
BACA JUGA: Manfaat ASI Untuk Kecantikan, Tak Diduga Bisa Hilangkan Jerawat!
Berikut adalah beberapa kemungkinan alasan mengapa wanita terkadang menderita nyeri di payudara.
Pertanda akan menstruasi
Dua pertiga nyeri payudara pada perempuan biasanya disebabkan oleh lonjakan estrogen dan progesteron yang dapat diprediksi di sekitar periode bulanan.
Menurut Monique Swain, MD, seorang dokter kandungan dan ginekolog di divisi payudara di Henry Ford Health System di Detroit mengatakan,
“Nyeri payudara hormonal bisa terjadi pada perempuan manapun yang sedang mentruasi, tidak masalah apakah mereka berusia 14 atau 44 tahun, selama mereka masih mentruasi mereka berisiko mengalami nyeri payudara.”
Bagi beberapa perempuan, biasanya mereka mengetahui kapan rasa nyeri di payudara akan hilang. Umumnya memerlukan waktu seminggu sampai 10 hari.
Kondisi hamil
Trimester pertama kehamilan biasanya membawa perubahan hormon yang tidak hanya bisa menyebabkan perubahan mood, ngidam makanan, kelelahan, mual, dan muntah, tapi juga nyeri payudara.
Jaringan payudara tumbuh, mengisi saluran susu susu, dan putting susu menjadi sensitif, menurut Jennifer Wu, MD, seorang ahli kandungan dan ginekolog di Lenox Hill Hospital di New York City.
Rasa nyeri itu wajar, sebab adanya perubahan hormonal akut, termasuk pada human chorionic gonadotropin.
Rasa nyeri pun bersifat sementara, dan saat memasuki trimester kedua atau ketiga rasa nyeri tersebut akan berkurang dan hilang.
Menyusui
Nyeri pada payudara juga bisa disebabkan karena Moms sedang dalam masa menyusui.
Biasanya karena Moms kurang memosisikan mulut bayi dengan benar, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan timbul nyeri.
Nyeri di payudara juga bisa disebabkan jika Moms memiliki infeksi di saluran susu sehingga terjadi penyumbatan.
Jika Moms mengalami infeksi di saluran susu, ada baiknya konsultasi ke dokter mengenai masalah tersebut.
BACA JUGA: Benarkah Yoga Wajah Membuat Kita Awet Muda? Ini Penjelasannya
Mengonsumsi obat
Beberapa pengobatan atau perawatan infertilitas dapat menyebabkan nyeri di payudara, rasa nyeri yang ditimbulkan pun mirip seperti nyeri saat akan memasuki masa mentruasi.
Selain itu, mengonsumsi obat lain juga bisa membuat payudara nyeri.
Jika Moms sedang dalam masa pengobatan dan obat-obatan tersebut menimbulkan rasa nyeri di payudara sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Jika memungkinkan mintalah kepada dokter obat pengganti lain yang tidak menimbulkan rasa nyeri.
Kista
“Kista adalah kelenjar payudara yang tersumbat atau terhalang dengan akumulasi cairan di balik penyumbatan,” ujar Therese Bevers, MD, Direktur medis dari Pusat Pencegahan Kanker di University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston.
Kista umunya tidak berbahaya, namun bisa menimbulkan rasa sakit.
“Jika cairan itu membelah dinding saluran, peregangan jaringan, itu bisa menjadi sensitive dan sangat menyakitkan,” tambah Dr. Bevers.
Pengobatan kista bisa dilakukan tergantung usia penderitanya, seberapa besar kistanya, dan sakit atau tidak.
Pasca-operasi
Rasa nyeri di payudara bisa disebabkan adanya trauma, seperti operasi, biopsi, cidera sabuk pengaman, atau bahkan hubungan intim yang kasar.
Terlalu banyak minum kopi
Pada payudara wanita terdapat jaringan bernama fibrocystic. Jaringan tersebut ternyata dapat dipengaruhi oleh minuman kopi yang berkafein tinggi.
Biasanya wanita yang meminum kopi terlalu banyak akan merasakan sesak atau kurang nyaman pada bagian area sesnitifnya tersebut.
Memakai bra dengan ukuran dan bahan yang salah
Penyebab dari nyeri payudara juga dapat disebabkan oleh ukuran atau bahan bra yang dipakai tidak sesuai.
Kebesaran atau kesempitan ukuran bra akan mengganggu kenyamana otot payudara.
Bahan bra yang digunakan pun memengaruhi, baik itu bra yang memakai besi, plastik atau bahan lainnya.
Untuk itu sebaiknya Moms lebih teliti dan selektif memilih bra demi payudara yang sehat dan nyaman.
BACA JUGA: Lipstik Merah Sebagai Simbol Kebebasan Perempuan, Begini Sejarahnya
Memiliki payudara besar
Meski dianggap seksi, memiliki payudara besar ternyata menimbulkan masalah juga. Bukan hanya di bagian payudara, tapi juga di bagian punggung, leher, dan bahu.
Untuk mengatasi hal tersebut, sebaiknya gunakan bra yang tepat agar bisa mengurangi rasa sakit.
Selain bisa juga mencoba obat penghilang rasa sakit sesuai dengan saran dokter. (*)
GWM Indonesia Selenggarakan GWM CarNEVal Hadirkan Rangkaian SUV Serbaguna dan Stylish untuk Kaum Urban Indonesia
Source | : | tribunnews.com,health.com |
Penulis | : | Radita Milati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR