Para peneliti menginokulasi 500 kubus kecil salmon, ayam dan babi dari supermarket di Singapura dengan memberinya dosis partikel virus SARS-CoV-2.
Kemudian, daging disimpan dalam tiga temperatur, 4 derajat celsius, minus 20 derajat celsius dan minus 80 derajat celsius.
Hasilnya, para peneliti menemukan fakta bahwa Covid-19 tersebut masih ada setelah 21 hari.
Karena hal itu, peneliti berhipotesis bahwa pekerja di pabrik pengolahan daging berpotensi menjadi vektor penyebaran virus corona.
Mereka sekarang memperingatkan bahwa temuan itu mungkin menjelaskan wabah di negara-negara yang tidak melaporkan kasus virus corona dalam waktu lama.
"Wabah baru-baru ini telah muncul di Vietnam, Selandia Baru dan sebagian China di mana tidak ada kasus infeksi selama beberapa bulan," kata studi yang diterbitkan BioRxiv itu.
Baca Juga: Geger Penularan Covid-19 Bisa Melalui Asap Rokok, Ternyata Begini Faktanya Menurut Ahli
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR