Perlambat metabolisme
Tak hanya itu, sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Biology Psychiatry menemukan bahwa tubuh mengalami metabolisme lebih lambat saat berada di bawah tekanan atau stres.
Melansir dari Fatherly, kadar kortisol yang meningkat membuat tubuh mulai membakar sesedikit mungkin kalori untuk menjaga dirinya tetap hidup.
Jika ini terjadi, tubuh kehilangan kemampuannya memecah lemak menjadi energi dan memaksanya untuk hanya mengandalkan energi yang dipasok dari makanan yang saat ini dikonsumsi.
Picu lonjakan gula darah
Kabar buruknya, kortisol juga dapat menjadi semacam pukulan ganda karena memicu lonjakan gula darah sekaligus mengganggu kemampuan tubuh untuk memecah gula tersebut.
Dr Sylvia Gonsahn-Bollie, dokter spesialis pengobat obesitas menyebut, kortisol menurunkan kepekaan tubuh terhadap insulin.
Hal ini juga terlihat pada studi 2015 lalu. Pada partisipan perempuan yang mengalami stres memiliki tingkat insulin lebih tinggi dibanding partisipan lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stres Bisa Sebabkan Berat Badan Naik, Kok Bisa?"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR