Nadia menjelaskan mindset adalah kepercayaan bahwa kita bisa menghasilkan hasil yang positif kalau usaha.
"Ada orang ngomong, 'Aduh emang saya ga pinter. Emang dari sononya.’ Ada juga orang yang ngomong, 'Kalau saya berusaha, saya pasti bisa nih.'
Nah mana yang Moms dan Dads mau anak miliki, Growth Mindset (berpikir bahwa saya yakin kalau saya berusaha hasilnya pasti bagus) atau Fixed Mindset (saya percaya bahwa sudah bakat genetik seperti ini)," ucap Nadia.
Nadia menjelaskan pikiran seperti itu (Growth Mindset) tidak timbul sendirinya. Butuh proses usaha dari orang-orang di sekitar anak untuk akhirnya si anak punya pemikiran seperti itu.
"Contoh: Pas Moms lagi masak, suami komentar: ‘Ma kok keasinan makanannya?' terus besoknya, ‘Ma ini kok gosong?’, besoknya lagi: ‘Ma ini kok kemanisan?’ setiap hari dikasih komentar negatif.
Akhirnya Si Ibu menjadi tidak suka memasak. Nah komentar-komentar orang di sekitar bisa membentuk anak mempunyai Growth Mindset lewat apa? Mengapresiasi usaha mereka," papar Nadia.
Nadia mengungkapkan, ada tipe-tipe bicara kita bisa tetap memasukkan feedback tetapi membuat mereka lebih bersemangat untuk lebih baik lagi.
"Misalnya: ’Udah bagus ya kamu semangat. Ibu suka deh, coba terus nanti lain kali lebih teliti ya.'
Jadi kita yang memasukkan si Growth mindset itu ke anak-anak,” jelas Nadia.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR