Dalam studi baru itu, Dr Iwasaki bersama rekan-rekannya mendokumentasikan infeksi otak dengan tiga cara:
- Di jaringan otak orang yang meninggal akibat Covid-19
- Dalam model tikus
- Dan dalam organoid, kelompok sel otak di piring lab yang dimaksudkan untuk meniru struktur tiga dimensi otak.
"Kami belum benar-benar melihat banyak bukti bahwa virus dapat menginfeksi otak, meskipun kami tahu itu mungkin potensial," ujar Dr. Michael Zandi, Konsultan Ahli Saraf di National Hospital for Neurology and Neurosurgery di Inggris mengomentari penelitian itu.
Menurut Zandi data penelitian tersebut hanya memberikan sedikit bukti, akan tetapi hal itu menurutnya mungkin bisa terjadi.
Baca Juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 di Wilayah Ini Dihentikan, Sukarelawan Jatuh Sakit dengan Kondisi Langka
Sebagaimana diketahui, virus zika yang merupakan jenis patogen lain diketahui juga dapat menginfeksi sel otak.
Pada Zika, sel-sel kekebalan kemudian membanjiri bagian yang rusak mencoba membersihkan otak dari virus namun malah sekaligus menghancurkan sel-sel yang terinfeksi.
Kekurangan oksigen
Virus corona disebut para peneliti mengeksplotasi mesin sel otak untuk berkembang biak dan tidak menghancurkannya.
Akan tetapi mereka menyebabkan sel-sel sekitar layu dan mati akibat kekurangan oksigen.
Para peneliti tak menemukan bukti bagaimana respons tubuh mampu mengatasi hal tersebut.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR