Nakita.id - Selama ini kita hanya mengetahui bahwa virus corona menyerang sistem pernapasan yaitu paru-paru.
Namun virus corona pada beberapa orang tidak hanya menyerang paru-paru tetapi juga otak.
Lantas, bagaimana virus corona bisa menyerang otak juga? Yuk kita simak penjelasan berikut ini.
Virus corona diketahui menyerang sistem pernapasan terutama paru-paru.
Namun organ tubuh lainnya seperti ginjal, hati dan pembuluh darah juga bisa merasakan dampaknya.
Bahkan baru-baru ini, sebuah studi baru menunjukkan sekitar setengah dari pasien virus corona melaporkan gejala neurologis termasuk sakit kepala, kebingungan, dan delirium yang menunjukkan bahwa virus juga dapat menyerang otak.
Baca Juga: Miliki Gejala yang Sama, Ini yang Bedakan Ciri Batuk karena Covid-19 dengan Batuk Biasa
Studi ini menunjukkan pada beberapa orang bahwa virus corona menyerang sel-sel otak, membajak, dan membuat salinannya.
Disebutkan juga bahwa virus corona tampaknya menyedot seluruh oksigen di dekatnya, membuat sel-sel sekitarnya mati.
Meski demikian tidak jelas bagaimana virus corona bisa sampai ke otak serta seberapa sering virus dapat memicu kerusakan semacam itu.
Infeksi otak kemungkinan adalah hal yang jarang terjadi, akan tetapi beberapa orang mungkin lebih rentan jika dikaitkan dengan latar belakang genetik, viral load yang tinggi maupun alasan lain.
Baca Juga: Hanya 1 Kunci Bisa Sembuh dari Infeksi Covid-19, Mantan Pasien Virus Corona Ini Beberkan Rahasianya
"Jika otak benar-benar terinfeksi, hal itu bisa berakibat fatal," kata Akiko Iwasaki, Ahli Imunologi di Universitas Yale yang memimpin penelitian tersebut dikutip dari SBS.
Studi tersebut diposting pada Rabu (9/9/2020) dan belum diperiksa oleh ahli untuk dipublikasikan.
Menginfeksi sel otak
Para peneliti juga menunjukkan bahwa dalam berbagai cara virus corona mungkin dapat menginfeksi sel-sel otak.
Para ilmuwan meneliti dengan menggunakan pencitraan pada otak dan gejala pasien guna menyimpulkan bagaimana efek virus corona pada otak.
Dalam studi baru itu, Dr Iwasaki bersama rekan-rekannya mendokumentasikan infeksi otak dengan tiga cara:
- Di jaringan otak orang yang meninggal akibat Covid-19
- Dalam model tikus
- Dan dalam organoid, kelompok sel otak di piring lab yang dimaksudkan untuk meniru struktur tiga dimensi otak.
"Kami belum benar-benar melihat banyak bukti bahwa virus dapat menginfeksi otak, meskipun kami tahu itu mungkin potensial," ujar Dr. Michael Zandi, Konsultan Ahli Saraf di National Hospital for Neurology and Neurosurgery di Inggris mengomentari penelitian itu.
Menurut Zandi data penelitian tersebut hanya memberikan sedikit bukti, akan tetapi hal itu menurutnya mungkin bisa terjadi.
Baca Juga: Uji Coba Vaksin Covid-19 di Wilayah Ini Dihentikan, Sukarelawan Jatuh Sakit dengan Kondisi Langka
Sebagaimana diketahui, virus zika yang merupakan jenis patogen lain diketahui juga dapat menginfeksi sel otak.
Pada Zika, sel-sel kekebalan kemudian membanjiri bagian yang rusak mencoba membersihkan otak dari virus namun malah sekaligus menghancurkan sel-sel yang terinfeksi.
Kekurangan oksigen
Virus corona disebut para peneliti mengeksplotasi mesin sel otak untuk berkembang biak dan tidak menghancurkannya.
Akan tetapi mereka menyebabkan sel-sel sekitar layu dan mati akibat kekurangan oksigen.
Para peneliti tak menemukan bukti bagaimana respons tubuh mampu mengatasi hal tersebut.
“Ini semacam infeksi diam-diam,” kata Dr Iwasaki. Ia menilai virus memiliki banyak mekanisme penghindaran.
“Temuan ini sendiri senada dengan pengamatan lain pada organoid yang terinfeksi virus corona,” ujar Alysson Muotri, seorang Ahli Saraf di Universitas of California San Diego.
Muotri menduga virus corona menurunkan dengan cepat jumlah sinapsis yang merupakan penghubung antar neuron.
“Beberapa hari setelah infeksi, dan kami sudah melihat penurunan dramatis dalam jumlah sinapsis,” kata Dr Muotri.
Paru-paru sasaran virus
Sejauh ini virus dipercaya menginfeksi sel melalui protein permukaan yang disebut ACE 2.
Protein ini muncul di seluruh tubuh utamanya paru-paru yang kemudian menjelaskan mengapa paru-paru menjadi sasaran virus.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berdasarkan proksi tingkat protein, otak memiliki sangat sedikit ACE 2 sehingga kemungkinan besar akan terhindar dari serangan virus corona.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Virus Corona Bisa Menyerang Otak? Ini Hasil Riset Terbarunya"
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR