Nakita.id - Selain zat gizi makro, Moms harus memperhatikan kebutuhan zat gizi mikro (zat besi, kalsium, vitamin A, C, D, dan zink) Si Kecil.
Menurut Riskesdas 2018, Indonesia memiliki tiga beban masalah gizi yaitu stunting, wasting dan obesitas, dan kekurangan zat gizi mikro.
Karena dibutuhkan manusia dengan jumlah sedikit, zat gizi mikro sering luput dari perhatian Moms dan Dads.
Padahal zat gizi mikro berperan penting dalam pembentukan hormon, aktivitas, enzim, serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem reproduksi Si Kecil.
"Namanya juga mikro, butuhnya sedikit tapi penting penting banget. Jadi kalau sampai kurang ada permasalahan pada tubuh kita. Bisa organ tubuh kita fungsinya tidak optimal.
Jadi kalau bicara zat gizi itu ada dua: makro dan mikro. Karbohidrat, protein, lemak nah tambahannya vitamin dan mineral.
Vitamin dan mineral itu zat gizi mikro. Sedikit tapi esensial/penting banget. Ini dapat dari mana? Banyak sih sebetulnya tapi biasanya kita kelupaan terus karena perlu sedikit," jelas dr. Lula Kamal dalam konferensi pers peluncuran NESTLÉ IDEAL pada Rabu (16/9/2020).
Dokter Lula Kamal menjelaskan kekurangan zat gizi mikro memberikan berbagai masalah kesehatan.
"Menurut Pakistan Journal of Nutrition 80% dari anak Indonesia kurang mengonsumsi kalsium. Kalsium dapat dari mana sih sebetulnya?
Larinya ke arah mana kalau kekurangan kalsium itu? Larinya ke arah tulang, gigi, dan gusi tapi massa otot juga berpengaruh ke sana.
Jadi kalau ngomongin kalsium itu padahal tabungan kita itu cuma sampai umur 30 tahun sisanya nanti kita gak nabung lagi.
Baca Juga: Sudah Jadi Bagian dari Gaya Hidup, Inilah Kebiasaan Penyebab Osteoporosis yang Sering Kita Lakukan
Makanya kalau nanti sudah tua banyak yang osteoporis/keropos tulang, kalsium dari kecil sudah kekurangan," pungkas dokter Lula Kamal.
Dari jurnal yang sama disebutkan 50% dari anak Indonesia zat besi padahal ini penting untuk kerja sel darah merah atau hemoglobin.
Hemoglobin membawa oksigen ke seluruh tubuh, maka tak heran Si Kecil menjadi tidak fokus belajar atau kurang konsentrasi, karena sel di otak kekurangan oksigen karena yang membawa oksigen tadi kurang, kata dokter Lula Kamal.
Selain itu, 70% anak Indonesia kurang mengonsumsi vitamin A & C, dan 45% dari anak Indonesia kurang mengonsumsi vitamin D serta 60% anak Indonesia kurang mengonsumsi zink.
Baca Juga: Zinc dan Zat Besi Tak Sama. Tapi Sama-Sama Modal Dasar Kecerdasan Anak
"A, C, D, dan zink berhubungan sama daya tahan tubuh. Sekarang lagi pandemi semua tergantung sama daya tahan tubuh.
Jika daya tahan orang baik satu orang flu di ujung sana, kita yang baik tidak jadi sakit karena daya tahan tubuh kita baik.
Apalagi penyakit yang berhubungan dengan virus. Jadi kita musti mengerti daya tahan tubuh harus baik. Pegangannya kemana? vitamin C, D, dan zink.
Kalau vitamin A mencegah rabun senja sampai kebutaan. Sebenarnya zat gizi mikro sedikit sekali karena sedikit sekali sering kali terabaikan, edukasi jadi penting sekali buat orangtua dan masyarakat," kata dokter Lula Kamal.
Salah satu cara menjaga zat gizi mikro Si Kecil, NESTLÉ IDEAL hadir bagi masyarakat Indonesia.
NESTLÉ IDEAL merupakan minuman yang difortifikasi dengan kandungan tinggi kalsium dan zat
besi, zink, dan vitamin A, C, D.
Dengan harga yang terjangkau Rp 2,000 per sachet dan boleh dikonsumsi anak usia 3 tahun hingga dewasa.
Selain itu ada pula program Nutrisi Keliling IDEAL yang tersebar di 27 kota menjelaskan pentingnya pemenuhan gizi makro dan gizi mikro.
Baca Juga: Cek Tubuh Anda, Terutama Ibu Hamil! Berikut Tanda Mengkhawatirkan Kekurangan Vitamin A
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR