2. Sering cedera
Otot tegang dan tertarik, peradangan, dan fraktur stres adalah jenis cedera olahraga umum yang dapat terjadi karena terlalu banyak berolahraga.
"Saya melihat akumulasi ketegangan di otot, apakah itu sesak atau nyeri atau kehilangan gerakan, itu pertanda cedera dan biasanya merupakan tanda awal olahraga berlebihan," kata Copertino.
Demi mengurangi risiko cedera ini, gabungkanlah peregangan dinamis dan latihan fleksibilitas ke dalam sesi olahraga.
Kita juga dapat mengganti-ganti pola latihan sehingga tidak hanya melakukan satu jenis latihan, misalnya selalu lari atau bersepeda.
"Cross-training membantu mengurangi risiko cedera karena olahraga berlebih."
"Sebab, kita menggerakkan tubuh dengan cara yang berbeda sehingga tidak akan menimbulkan cedera stres berulang," kata Harrison.
Meski sudah melakukan cross-training, bukan berarti kita bakal terhindar sepenuhnya dari risiko olahraga berlebih.
Ingatlah untuk tetap meluangkan waktu pemulihan dan beristirahat, sebagai kunci mencegah cedera.
3. Sering sakit
Kebanyakan orang sudah mengalami stres karena menjalani rutinitas harian, seperti bekerja dan sekolah.
Olahraga adalah bentuk pelepasan stres yang baik, namun hal baik sekalipun bisa menjadi buruk jika dilakukan secara berlebihan.
Menurut Harrison, dengan memaksa tubuh berada di bawah tekanan secara konstan, sistem kekebalan tubuh bisa terdampak.
Ketika hal itu terjadi, tubuh akan rentan terhadap serangan bakteri atau virus, sehingga kita akan lebih mudah sakit.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR