Kalimat seperti, "Semua akan baik-baik saja! atau "Lihat sisi baiknya!" yang disampaikan kepada seseorang yang sedang terpuruk atau tertekan merupakan contohnya.
Baca Juga: Cara Mengagumkan Dilakukan oleh Wanita Ini agar Penderita Kanker Payudara Tetap Semangat dan Optimis
Toxic positivity justru dapat menimbulkan dampak emosional.
Sebab, kita dipaksa untuk tetap cerah di dalam masa-masa yang penuh tekanan tanpa bisa mencurahkan apa yang dirasakan.
Bahkan, toxic positivity dapat merusak persahabatan jika kita tidak membiarkan orang lain hanya mengungkapkan hal-hal positif yang sebenarnya tidak sesuai dengan realitas sosial.
Maka dari itu, keseimbangan di dalam hidup adalah kuncinya.
Kita boleh saja mengekspresikan kepositifan dengan cara yang produktif ketika itu benar-benar penting, tetapi kita juga perlu membiarkan diri untuk mengeluh atau mengeluarkan unek-unek tanpa berlebihan.
Nah, berikut ini ada beberapa cara agar kita dapat menggunakan pikiran yang positif dengan tepat seperti yang dilansir dari Women's Health.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR