Kalimat seperti, "Semua akan baik-baik saja! atau "Lihat sisi baiknya!" yang disampaikan kepada seseorang yang sedang terpuruk atau tertekan merupakan contohnya.
Baca Juga: Cara Mengagumkan Dilakukan oleh Wanita Ini agar Penderita Kanker Payudara Tetap Semangat dan Optimis
Toxic positivity justru dapat menimbulkan dampak emosional.
Sebab, kita dipaksa untuk tetap cerah di dalam masa-masa yang penuh tekanan tanpa bisa mencurahkan apa yang dirasakan.
Bahkan, toxic positivity dapat merusak persahabatan jika kita tidak membiarkan orang lain hanya mengungkapkan hal-hal positif yang sebenarnya tidak sesuai dengan realitas sosial.
Maka dari itu, keseimbangan di dalam hidup adalah kuncinya.
Kita boleh saja mengekspresikan kepositifan dengan cara yang produktif ketika itu benar-benar penting, tetapi kita juga perlu membiarkan diri untuk mengeluh atau mengeluarkan unek-unek tanpa berlebihan.
Nah, berikut ini ada beberapa cara agar kita dapat menggunakan pikiran yang positif dengan tepat seperti yang dilansir dari Women's Health.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR