Lantas, para partisipan yang mengalami obesitas dibagi untuk menjalankan tipe-tipe sarapan di atas.
Selama jadi partisipan, mereka mengonsumsi sarapan dengan porsi yang lebih banyak ketimbang poris makan malam.
Hasilnya mengejutkan, partisipan yang menerapkan tipe pertama sebagai menu sarapan diet rata-rata mengalami penurunan berat badan sampai 7,6 kg.
Sedangkan, partisipan dengan menu sarapan diet tipe kedua dan tipe ketiga hanya mengalami penurunan berat badan di bawah angka partisipan dengan menu sarapan berbasis susu.
Fakta susu
Menghimpun dari She Knows, para peneliti menjelaskan mengapa susu begitu efektif untuk mendukung kesuksesan diet.
Dipaparkan bahwa protein dalam susu memiliki zat yang dapat menekan hormon ghrelin.
Hormon ghrelin akan membuat seseorang merasa kenyang lebih lama, Moms.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR