Nakita.id - Sudah banyak orang tahu bahwa mengigit kuku bukanlah kebiasaan yang baik.
Kebiasaan ini tak hanya dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa pun sering melakukannya.
Umumnya kebiasaan ini akan dilakukan ketika tengah cemas,tidak sabar, stres, atau memang sudah terbiasa ketika kuku sudah panjang.
Baca Juga: Waspada Bila Si Kecil Menunjukan 7 Hal Ini Bisa Jadi Gejala Cacingan
Menderita cacingan disebut-sebut menjadi dampak dari kebiasaan mengigit kuku tersebut.
Nyatanya kebiasaan mengigit kuku tidak sekadar menimbulkan masalah cacingan.
Terdapat masalah kesehatan lain yang lebih besar bisa mengintak kalau sering melakukan hal itu.
Perlu diketahui bahwa masalah yang muncul akibat kebisaan mengigit kuku bisa bisa secara langsung atau pun dalam jangka panjang.
Baca Juga: Stop Kebiasaan Menggigit-Gigit Kuku! Bisa Mengganggu Kecerdasan Anak
Untuk dampak langsungnya bisa terasa nyeri, mengalami pembengkakan, dan mengalami pendarahan.
Sementara jangka panjangnya, dipaparkan oleh seorang dokter kulit Mona Gohara dari kompas.com bahwa bisa terjadi infeksi jamur kronis di kulit.
Dikutip dari laman yang sama, dokter kulit Charlotte Birnbaum menyebutkan bahwa infeksi yang timbul tersebut karena terjadinya kerusakan pada kutikula di sekitar kuku.
Baca Juga: Kebiasaan Gigit Kuku Punya Dampak Negatif, Hentikan dengan 6 Cara Ini
Akibatnya, besar risiko terinfeksi bakteri, virus herpes, dan kutil.
Tak hanya itu, luka jaringan parut hingga perubahan warna secara permanen juga bisa timbul akibat kebiasaan ini.
Masih dari laman yang sama, seorang psikolog sekaligus dermatolog Evan Rieder menyebutkan bahwa perubahan warna akibat kebiasaan tersebut karena terpicunya respons biologis.
"Kadang-kadang melanosit, sel pembuat pigmen dalam matriks kuku tempat kuku terbentuk terstimulasi dan mulai membuat lebih banyak pigmen," ujar Rieder.
Baca Juga: Stop Kebiasaan Menggigit-Gigit Kuku! Bisa Mengganggu Kecerdasan Anak
Akibatnya akan muncul garis atau bercak cokelat di kuku.
Selain itu, tekstur kuku pun bisa berubah seperti berkerak, munculnya punggung bukit, atau bintik-bintik darah.
Dengan begitu, mulailah hentikan kebiasaan mengigit kuku tersebut sebelum masalah kesehatan yang lebih besar menghantui.
Untuk mengatasinya, mulailah dengan rutin menggunting kuku agar tidak ada kemungkinan untuk digigit.
Melakukan nail art juga bisa mencegah keinginan Moms untuk mengigit kuku.
Tetapi kalau kebiasaan ini sudah menjadi refleks yang sulit dihentikan, Moms bisa mengunjungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan medis.
Seorang psikiater Rebecca Berry menyebutkan bahwa orang yang sulit menghilangkan kebiasaan tersebut bisa menjalani terapi perilaku kognitif.
Baca Juga: Mudah dan Minim Rasa Sakit, Begini Moms Cara Mengobati Cantengan Agar Tak Semakin Parah
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR