Hingga saat ini badan kesehatan dunia atau WHO masih menggunakan Indeks Massa Tubuh atau BMI untuk mengukur berat badan ideal.
Meski sudah banyak kekhwatiran bahwa BMI memberikan hasil yang rancu, tetapi sebuah penelitan mengakatan yang sebaliknya.
Mengutip dari kompas.com, seorang ahli epidemiologi DR Joshua Bell melakukan penelitian terkait manfaat BMI dalam efek kesehatan dari obesitas melalui perbandingan pengukuran pemindai tubuh.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa hal yang paling merusak kesehatan dari dalam tubuh yaitu lemak.
"Ini kabar baik karena BMI diukur secara luas dan hampir tidak memerlukan biaya," ujarnya.
Dengan begitu mengetahui berat badan ideal melalui BMI masih bisa menjadi langkah awal untuk mengukurnya.
Lalu bagaimana cara mengetahui berat badan sudah ideal atau belum?
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR