Anti Mahal dan Ribet, Begini 8 Cara Alami Mengobati Diabetes yang Bisa Dilakukan di Rumah
Nakita.id - Ada berbagai cara alami yang bisa dicoba untuk mengobati diabetes lo Moms, percaya tidak?
Diabetes merupakan penyakit yang bisa menyerang siapa pun, tidak melihat jenis kelamin atau pun usia.
Sebab diabetes sendiri merupakan penyakit yang berasal dari gaya hidup kurang baik atau bisa juga keturunan.
Sementara itu, apabila diabetes tidak segera ditolong atau dibiarkan tanpa penanganan, bisa menimbulkan komplikasi berbahaya.
Baca Juga: Diet Plant Based Bukan Sekedar Menurunkan Berat Badan Tapi Mencegah Orang Terserang Penyakit Jantung, Yuk Cari Tahu Lainnya!
Salah satu komplikasi diabetes, yakni terjadi kerusakan otak dan akhirnya berujung pada kematian.
Maka dari itu, kondisi diabetes patut diwaspadai. Tak hanya dengan obat, diabetes sebenarnya dapat diatasi dengan pendekatan tanpa obat.
Penatalaksanaan tanpa obat berupa pengaturan diet dan olahraga bahkan semestinya yang menjadi langkah pertama sebagai cara mengobati diabetes.
Apabila dengan cara alami ini tujuan pengobatam diabetes belum tercapai, baru dapat dikombinasikan dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya.
Melansir berbagai sumber, berikut ini saran cara mengobati diabetes secara alami untuk tujuan menjaga agar kadar gula darah dalam kisaran normal dan mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes:
1. Batasi jumlah kalori
Melansir Buku saku “Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus” yang diterbitkan Kemenkes RI pada 2005, diet yang baik merupakan kunci keberhasilan penatalaksanaan diabetes.
Makanan untuk penderita diabetes yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi seimbang dalam hal karbohidrat, protein, dan lemak, seseuai dengan kecukupan gizi baik, yakni sebagai berikut:
- Karbohidrat: 60-70 persen dari asupan kalori harian
- Protein: 10-15 persen dari asupan kalori harian
- Lemak: 20-25 persen dari asupan kalori harian
Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuan, status gizi, umur, stress akut, dan kegiatan fisik, yang pada dasarnya ditujuan untuk mencapai dan mempertahankan berat ideal.
Penurunan berat badan telah terbukti dapat dapat mengurangi resistensi insulin dan memperbaiki respons sel-sel β terhadap stimulus glukosa.
Dalam salah satu penelitian dilaporkan bahwa penurunan 5% berat badan dapat mengurangi kadar HbA1c sebanyak 0,6% (HbA1c adalah salah satu parameter status DM), dan setiap kilogram penurunan berat badan dihubungkan dengan 3-4 bulan tambahan waktu harapan hidup.
2. Perhatikan jenis bahan makanan
Selain jumlah kalori, pilihan jenis bahan makanan juga sebaiknya diperhatikan.
Masukan kolesterol tetap diperlukan, tapi jangan sampai melebihi 300 mg per hari.
Sementara, sumber lemak diupayakan yang berasal dari bahan nabati, yang mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh.
Sebagai sumber protein sebaiknya diperoleh dari ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe, karena tidak banyak mengandung lemak.
3. Pastikan konsumsi serat
Baca Juga: Tak Hanya Sembuhkan Diabetes Konsumsi Teh Bawang Putih Setiap Pagi Berikan Khasiat Dasyat Ini, Yuk Cari Tahu!
Masukan serat sangat penting bagi penderita diabetes, diusahakan paling tidak 25 g per hari. Serat dibutuhkan untuk membantu menghambat penyerapan lemak.
Selain itu, makanan berserat yang tidak dapat dicerna oleh tubuh juga dapat membantu mengatasi rasa lapar yang kerap dirasakan penderita DM tanpa risiko masukan kalori yang berlebih.
Di samping itu makanan yang mengandung serat seperti sayur dan buah-buahan segar umumnya kaya akan vitamin dan mineral.
4. Pilih olahraga yang tepat
Olah raga secara teratur dapat menurunkan dan menjaga kadar gula darah tetap normal.
Saat ini ada dokter olah raga yang dapat dimintakan nasihat untuk mengatur jenis dan porsi olah raga yang sesuai untuk penderita diabetes.
Prinsipnya, tidak perlu olah raga berat, olah raga ringan asal dilakukan secara teratur akan sangat bagus pengaruhnya bagi kesehatan.
Olahraga yang disarankan adalah yang bersifat CRIPE (Continuous, Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance Training).
Sedapat mungkin mencapai zona sasaran 75-85 persen denyut nadi maksimal (220-umur), disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi penderita.
Beberapa contoh olahraga yang disarankan, antara lain jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Sia-sia, Ahli Kesehatan Buktikan Fakta Melewatkan Sarapan Malah Tidak Membantu Penurunan Berat Badan
Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama total 30-40 menit per hari didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit.
Olahraga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh dan juga meningkatkan penggunaan glukosa.
5. Banyak minum air
Melansir Health Line, minum cukup air dapat membantu penderita diabetes menjaga kadar gula darah dalam batas yang sehat.
Selain mencegah dehidrasi, ada baiknya ginjal membuang kelebihan gula darah melalui urin.
Sebuah studi pengamatan menunjukkan bahwa mereka yang minum lebih banyak air memiliki risiko lebih rendah terkena kadar gula darah tinggi.
Air minum secara teratur menghidrasi ulang darah, menurunkan kadar gula darah dan mengurangi risiko diabetes.
Perlu diingat bahwa air putih dan minuman non-kalori lainnya adalah pilihan yang terbaik.
Minuman yang dimaniskan dengan gula hanya akan meningkatkan glukosa darah, mendorong kenaikan berat badan dan meningkatkan risiko diabetes.
6. Pilih makanan dengan indeks glikemik rendah
Indeks glikemik dikembangkan untuk menilai respons gula darah tubuh terhadap makanan yang mengandung karbohidrat.
Baik jumlah dan jenis karbohidrat menentukan bagaimana makanan mempengaruhi kadar gula darah.
Baca Juga: Penderita Diabetes Lebih Riskan Terserang Covid-19, Yuk Catat Makanan atau Minuman yang Harus Dihindari
Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah telah terbukti mengurangi kadar gula darah jangka panjang pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Meskipun indeks glikemik makanan penting, jumlah karbohidrat yang dikonsumsi juga penting.
Makanan dengan indeks glikemik rendah termasuk makanan laut, daging, telur, gandum, barley, kacang-kacangan, lentil, kacang-kacangan, ubi jalar, jagung, ubi jalar, sebagian besar buah-buahan dan sayuran non-tepung.
7. Kontrol stres
Stres dapat memengaruhi kadar gula darah penderita diabetes. Hormon seperti glukagon dan kortisol disekresi selama stres.
Hormon-hormon ini menyebabkan kadar gula darah naik. Satu studi menunjukkan bahwa olahraga, relaksasi dan meditasi secara signifikan mengurangi stres dan menurunkan kadar gula darah untuk siswa.
Latihan dan metode relaksasi seperti yoga dan pengurangan stres berbasis kesadaran juga dapat memperbaiki masalah sekresi insulin pada diabetes kronis.
8. Monitor kadar gula darah secara rutin
Mengukur dan memantau kadar glukosa darah dapat membantu penderita diabetes mengendalikan penyakitnya.
Baca Juga: Selama Ini Sering Jadi Kunci Diet, Hati-hati Telur Malah Terbukti Bisa Jadi Penyebab Diabetes!
Misalnya, melacak membantu mereka menentukan apakah perlu melakukan penyesuaian dalam makanan atau obat-obatan.
Ini juga akan membantu para penderita diabetes mengetahui bagaimana tubuh bereaksi terhadap makanan tertentu.
Coba ukur level Anda setiap hari, dan catat nomornya dalam buku catatan.
Baca Juga: Hati-hati untuk yang Suka Lakukan Kebiasaan Ini, Ternyata Bisa Jadi Pemicu Datangnya Diabetes
Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul Tak Perlu Sulit, Begini Cara Mengobati Diabetes Secara Alami Tanpa Perawatan Khusus
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | GridHits.ID |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR