Nakita.id - Moms sering kali kita tak menyadari pemicu penyakit berbahaya sangat dekat dengan kita. Bahkan kita terbiasa memakan atau menggunakan barang itu setiap hari.
Karena ketidaktahuan itu, kita cenderung tidak melakukan apapun untuk mendetoks tubuh dari berbagai zat berbahaya.
Ternyata Moms, benda sehari-hari yang kita gunakan pun bisa menyebabkan perubahan kondisi tubuh, mulai dari suasana hati hingga kemandulan bahkan kanker lo.
BACA JUGA: 6 Ciri Wanita Rentan Terkena Kanker Payudara. No 6 Bisa Dhindari
Bahan kimia yang ditemukan di botol plastik air minum, lipstik, kain lap, struk belanja dan bahkan air ledeng berbahaya untuk hormon dalam tubuh kita.
Coba pikirkan, seberapa sering kita berkenaan dengan barang-barang pemicu kemandulan dan kanker itu?
Dilansir dari Daily Mail kamis (18/1/2018), penelitian yang dipublikasikan awal pekan ini mengungkapkan lebih dari 90 persen struk belanja mengandung apa yang disebut 'gender-bending' Bisphenol A (BPA) dan 'Bisphenol S' yang lebih sedikit kandungan zat kimianya.
Meskipun sedikit, namun tetap saja zat ini dapat memicu autisme, ADHD, diabetes tipe 2, kelahiran prematur dan pubertas dini.
Periset dari organisasi nirlaba yang berbasis di Michigan The Ecology Center ini, telah menganalisis 207 struk belanja kertas dari berbagai bisnis yang dikumpulkan antara Januari dan April 2017.
BACA JUGA: Siapa Sangka, Memegang Struk Belanja Bisa Picu Risiko Kanker!
Namun, bahan kimia semacam itu sering ada di dalam produk sehari-hari, untuk memberi aroma (seperti pada lipstik) dan untuk mengawetkan barang-barang.
Penting diketahui, zat berbahaya yang ada di dalam barang-barang itu dikenal sebagai 'xenoestrogen'.
Zat ini dapat meningkatkan hormon estrogen, memicu masalah reproduksi, sulit konsentrasi dan bahkan kanker.
"Kami hanya tahu sedikit tentang zat kimia yang mengubah hormon tersebut, namun yang menjadi perhatian kami adalah paparan mereka terhadap zat itu."
BACA JUGA: Dads, Jangan Abaikan! Ini Gejala Kanker Prostat yang Perlu Diketahui
"Resiko bahan kimia yang mengganggu endokrin ini sangat besar dan kita baru mulai belajar apa yang mereka lakukan," ungkap Dr Channa Jayasena, seorang dosen senior klinis dan konsultan dalam endokrinologi reproduksi di Imperial College London.
"Perhatian saya adalah mereka mungkin menyebabkan penyakit yang tidak kita ketahui. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Mulailah dengan mengidentifikasi sumber estrogen palsu ini dalam hidup dan lakukan langkah-langkah sederhana untuk detoksifikasi mereka," lanjutnya.
Tapi Moms,a pa iya kita bisa menghindari aneka barang-barang tersebut yang melekat dalam keseharian kita, malah sejak kita kecil.
BACA JUGA: Selain Kemoterapi, Inilah Inovasi Pengobatan Terbaru Penderita Kanker
Menurut Dr Jayasena, yang perlu kita lakukan adalah sebisa mungkin mengetahui barang apa yang mengandung zat berbahaya pemicu kemandulan dan kanker.
"Bahan kimia dalam plastik berperilaku seperti estrogen dalam sistem kita saat mereka mencapai aliran darah kita." kata Dr Jayasena.
Barang yang mengandung BPA banyak ditemukan di wadah plastik, botol air dan lapisan untuk makanan dan minuman kaleng.
Sebuah studi 2016 mengungkapkan bahwa dua dari tiga makanan kalengan diuji positif mengandung BPA.
BACA JUGA: Haru! Begini Kisah Cinta Celine Dion Hingga Suami Meninggal Karena Kanker
Sebuah survei pernah diadakan oleh Centers for Disease Control AS, hasilnya menemukan bahwa 93 persen populasi memiliki jumlah BPA yang terukur dalam sistem mereka.
Menurut Badan Standar Makanan, ada peraturan Eropa yang menetapkan batas maksimal BPA dari plastik, namun risiko tersebut dievaluasi ulang oleh otoritas Eropa karena informasi ilmiah baru muncul mengenai bahaya pemaparan tersebut.
BPA dan xenoestrogen lainnya tidak hanya mempengaruhi obesitas kita tapi juga sistem reproduksi kita.
"Jumlah sperma pria telah menurun drastis dalam dekade terakhir, dan sekarang kita melihat bahan kimia dalam kemasan yang mengganggu hormon, makanan dan pada air yang kita gunakan," ungkap Dr Jayasena.
Moms sejalan dengan pengakuan Dr Jayasena, Dr Sara Gottfried, seorang ginekolog AS dan penulis 'The Hormone Cure' mengatakan hal serupa.
Konsumsi Makanan Ini Kala Hamil Bisa Mencegah Anak Terkena Kanker
"Banyak masalah berkaitan dengan BPA dari penambahan berat badan hingga endometriosis dan kanker payudara," ungkap Dr Gottfried.
"Zat BPA dan bahan kimia xenoestrogen lainnya terbentuk di dalam tubuh, mempercepat penuaan dan menghambat penurunan berat badan."
Sementara beberapa perusahaan memasarkan produk plastik sebagai 'bebas BPA', bahan kimia pengganti, yang dikenal sebagai BPS dan BPF, mungkin sama berbahayanya.
Dibuktikan oleh studi pada bulan April tahun ini oleh Masyarakat Endokrin di AS. Mereka menemukan bahwa paparan BPS dapat meningkatkan agresivitas kanker payudara.
Moms, kandungan BPA ini sangat berbahaya jika kita tak memperhatikan betul produk yang kita gunakan.
BACA JUGA: Negara Inggris Punya Menteri Kesepian. Alasannya, Banyak Warga Inggris Depresi
So Moms, kita bisa menghindari bahan kimia tersebut, yaitu dengan cara mengurangi pemakaian barang dari plastik.
Bahan kaca atau stainless steel lebih baik dibanding plastik.
Sebaiknyakita selalu menjaga ketahanan tubuh, salah satunya dengan rajin mendetoks tubuh.
Misalnya dengan mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi.
Sayuran seperti brokoli dan kembang kol, membantu mendetoksifikasi estrogen palsu dari hati.
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR