Si Kecil Masih Mengompol Setelah Usia 5 Tahun? Kenali Lebih Jauh Apa itu Enuresis pada Anak Serta Cara Mengatasinya
Nakita.id - Mengompol pada anak di usia tertentu memang bisa dianggap sebagai suatu hal yang normal dan tidak normal.
Pada usia tertentu ada beberapa anak yang memang masih mengompol, dan seharusnya mulai berangsur hilang seiring bertambahnya usia.
Sebab proses perkembangan kandung kemih Si Kecil seiring berjalannya usia juga semakin berkembang tentunya.
Biasanya hingga enam bulan Si Kecil mengalami penambahan kapasitas buli, lalu usia 1-2 tahun Si Kecil mulai bisa merasakan kandung kemih penuh.
Baca Juga: Si Kecil Masih Suka Ngompol? Gunakan Cara Ini Untuk Menghentikannya
Lalu pada usia 1-2 juga Si Kecil sudah mulai berkemih atau buang air kecil secara sadar.
Mulai usia 2-3 tahun Si Kecil pun seharusnya sudah mampu untuk menahan air kecilnya dan di atas usia 4 tahun sudah tidak mengompol malam.
Sebab mengompol di malam hari terutama dalam frekuensi yang sering bisa menurunkan kualitas tidur Si Kecil sejak dini.
Hal tersebut yang dinamakan enuresis, di mana mengompol terjadi di malam hari.
"Biasanya hal ini terjadi di malam hari dan saat anak-anak tidur, dengan usia anak lebih dari lima tahun." ujar Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K), Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM dalam webinar bertajuk “Jangan Diamkan Nokturia dan Nokturnal Enuresis” yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) dan Indonesian Society of Female Functional Urology (INASFFU), Jumat (18/12/2020).
"Mungkin kejadiannya cukup sering namun tidak banyak dibicarakan, namun banyak mitos yang beredar dan belum dilihat dari sisi medis." tambahnya.
Enuresis pada anak juga dibagi menjadi dua yaitu primer yang di mana sudah menetap sejak lahir, dan sekunder yang bisa kambuh kembali sekurang-kurangnya enam bulan sejak tidak mengompol.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Melabel Anak 'Tukang Ngompol', Ini Cara Tepat Agar Si Kecil Tak Terus Mengompol
"Primer, itu di mana pada usia 0-5 tahun enuresis ini akan terus berlangsung, sedang sekunder, sempat anak itu tidak mengompol di malam hari, lalu beberapa bulan kemudian mereka mengompol lagi." tegas Dr. dr. Irfan Wahyudi, SpU(K).
Biasanya bisa saja itu terjadi karena adanya gangguan emosi, gangguan sosial, menurunnya kepercayaan diri, gangguan tidur, hingga potensi gangguan kesehatan pada anak.
Bahkan Si Kecil juga cenderung bisa menarik diri dari lingkungan karena kurangnya percaya diri.
Baca Juga: Anak Sudah Besar Tapi Masih Suka Ngompol? Jangan Khawatir Moms, Begini Cara Mudah Mengatasinya
Penyebab enuresis sendiri bisa dari genetik, seperti keturunan dari orangtua, produksi urin di malam hari, kapasitas kandung kemih, dan kemampuan anak untuk bangun di malam hari.
"Riwayat keluarga sendiri bisa mencapai 44 persen risikonya, lalu gangguan psikologi, gangguan perkembangan, gangguan tidur, hingga masalah buang air besar." tegasnya.
Maka dari itu jika terjadi masih dengan anak di bawa 5 tahun maka masih bisa dianggap normal, namun jika terjadi pada anak berusia 5 tahun, Moms bisa periksakan ke dokter.
Biasanya pemeriksaan ke dokter akan meliputi wawancara tentang keluhan mengompol, riwayat perkembangan anak, riwayat keluarga, hingga penyakit.
Baca Juga: Dianggap Biasa, Mengompol Bisa Jadi Indikasi Penyakit Tertentu!
Ada juga pemeriksaan fisik anak, mulai dari berat badan, tinggi badan, kelainan saraf, hingga organ genitalia.
Lalu ada beberapa terapi yang bisa diberikan dan dijelaskan oleh dokter seperti:
Konservatif, di mana kita bisa menunggu dan membicarakan baik-baik, mengatur pola makan dan minum, hingga mengurangi asupan cairan malam hari.
Lalu terapi alarm, farmakologis (desmopressin, imipramine, dan antikolinergik), terapi kombinasi, hingga terapi alternatif (diet khusus dan uroterapi).
Baca Juga: #LovingNotLabelling, Berhenti Melabeli Si Kecil 'Tukang Ngompol' Justru Lakukan Ini
Setelah berobat, yang terpenting untuk dilakukan adalah dukungan keluarga, di mana ada baiknya Si Kecil tidak melewati banyak tekanan.
Dianjurkan juga untuk menggunakan popok untuk menjaga kualitas tidur hingga tidak menyalahkan atau menghukum Si Kecil.
Selain itu beri juga motivasi untuk menjalan pola hidup yang telah dianjurkan seperti:
- Memperbaiki pola makan sehat dan teratur
- Menghindari makanan atau minuman mengandung kafein
Baca Juga: Raffi Ahmad Pergoki Syahnaz Masih Suka Ngompol, Ini Penyebab Ngompol Saat Tidur pada Wanita Dewasa
- Menghindari diet tinggi protein/garam pada malam hari
- Memberikan asupan cairan cukup, setidaknya 6 gelas sehari
- Mengurangi asupan cairan pada malam hari
- Buang air kecil terratur seperti kurang lebih 6 kali dalam sehari
- Buang air kecil sebelum tidur
Baca Juga: Anak Berhenti Mengompol, Cukup Lakukan 7 Cara Sederhana Ini
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR