Selain di atas, dokter Reza juga mengungkapkan rekomendasi WHO penanganan diare pada bayi berikut ini:
1. Oralit
Dokter Reza menjelaskan oralit ada macam-macam di antaranya sachet dan bentuk jadi di botol.
"Kalau ingin memberikan oralit botol sekitar 200ml tergantung dari badan badan anak.
Paling gampang kalau anak ada muntah 5ml dikali berat badan. Misalnya berat badan 10 artinya anak sekali muntah dia butuh 50ml.
Baca Juga: Jangan Panik dan Asal Minum! Berikut Obat Diare Untuk Ibu Hamil yang Aman dan Alami
Sedangkan kalau dia mencret, 10ml kali berat badan sehingga ada yang hilang ada yang masuk di luar cairan rumatan.
Artinya kalau anak mencret jam 6 berat badan 10 artinya 10 kali 10ml diberikan cairan 100ml.
Demikian jam 10 anak mencret lagi lakukan hal sama untuk mengganti cairan yang hilang dari kebutuhan cairan anak," papar dokter Reza.
2. Zinc
Dokter Reza mengatakan memberikan penambahan zinc pada bayi pada 10-14 hari punya efek untuk pembetukkan epitel-epitel baru yang kemarin hancur saat diare dan tetap diberikan walaupun gejala diare sudah perbaikan.
3. Tidak ada pantangan
Dokter Reza mengatakan kalau anak ada alergi dari makanan pendamping sebaiknya disingkirkan dulu.
Baca Juga: Selama Ini Dianggap Sehat, Ternyata Kacang Hijau Bisa Datangkan Penyakit Ini
4. Tidak semua diare butuh antibiotik
"Kita bisa berikan antibiotik jika ditemukan BAB berdarah pada bayi. Jika tidak ditemukan BAB berdarah, artinya sebenarnya tidak perlu antibiotik.
Dan setelah ketemu BAB berdarah idealnya dilakukan pemeriksaan feses untuk mengetahui gara-gara parasit atau bakteri," kata dokter Reza.
5. Edukasi
Sebaiknya orangtua memperhatikan higienitas, cuci tangan, tempat makan dan minum, dan sanitasi air yang harus baik.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR