Nakita.id - Dalam banyak kasus, ketika pasangan yang sudah berumah tangga belum juga dikaruniai momongan, biasanya wanita akan jadi pihak yang disalahkan.
Ada banyak stigma yang melekat pada wanita apabila rumah tangga sudah berlangsung lama namun tak kunjung memiliki anak.
Padahal, masalah kesuburan yang menentukan mudah atau sulitnya seseorang memiliki keturunan tak hanya dialami oleh para wanita.
Dalam riset yang dilakukan National Center for Biotechnology Information (NCBI) bahkan diketahui bahwa laki-laki bertanggung jawab atas 20-30% kasus ketidaksuburan.
Baca Juga: Promil Tak Kunjung Berhasil? Ketahui Dulu Masalah Kesuburan yang Mungkin Moms dan Dads Alami
Data ini juga menunjukkan kalau mempersiapkan diri untuk memiliki momongan bukanlah tugas wanita saja.
Para suami pun memiliki kewajiban yang sama besar dengan istri jika bicara soal keberhasilan program hamil.
Ada banyak faktor yang menyebabkan pria bisa jadi penyebab pasangan yang sudah berumah tangga tak kunjung dikaruniai momongan.
Lauren Wise, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Boston menemukan fakta terlalu banyak tidur ternyata mengganggu kesuburan pria.
Menurut Wise, ketika Dads tidur kurang dari enam jam atau lebih dari sembilan jam per hari, peluang untuk mengalami pembuahan yang berhasil berkurang hampir setengahnya.
Wise juga mengatakan ketika Dads memiliki lebih banyak masalah tidur, Dads akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk mendapatkan pasangan mereka hamil.
Kemungkinan besar penyebab hal ini adalah alasan hormonal.
"Ada kemungkinan bahwa durasi tidur yang buruk dapat berkontribusi pada gaya hidup yang tidak sehat, penurunan libido, dan penurunan jenis kelamin," tambahnya.
Baca Juga: Berikut Cara Sederhana dan Mudah Mengecek Tingkat Kesuburan Menurut Ahli Moms
Para peneliti menduga waktu tidur yang terlambat atau terlalu sedikit memicu peningkatan antibodi anti-sperma, protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh dan dapat menghancurkan sperma sehat.
Antibodi anti-sperma bertindak dengan menghalangi gerakan sperma, pembuahan kapasitasi, dan menghambat implantasi embrio.
Diyakini bahwa kehadirannya dalam cairan semen adalah penyebab infertilitas imun.
Dengan kata lain, tubuh Dads dengan masalah kesuburan imunologis mengidentifikasi bagian dari fungsi reproduksi sebagai musuh dan mengirim sel "pembunuh alami" untuk menyerang.
Selain itu, kesehatan yang baik secara keseluruhan belum tentu merupakan pertanda bahwa Moms atau Dads subur.
Satu dari 10 pasangan sehat usia subur mengalami masalah kesuburan dengan penyebab yang bervariasi.
Sam Thatcher, MD, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Pusat Ilmu Reproduksi Terapan di Johnson City, Tennessee mengatakan faktor terbesar yang mempengaruhi kesuburan adalah sesuatu yang tidak dapat kita kontrol.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | NCBI |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR