Nakita.id - Menjamurnya tren cara-cara diet sebaiknya tetap diantisipasi Moms.
Bukannya malah membuat badan langsing, beberapa jenis diet ternyata dipandang tidak efektif dalam menurunkan berat badan sekaligus berdampak serius pada kesehatan tubuh.
Gangguan yang dirasakan bisa dalam jangka panjang maupun pendek.
BACA JUGA : Kesalahan Saat Menggunakan Makeup yang Justru Bikin Wajah Keriput
May Simpkin seorang ahli gizi London memperingatkan bahwa ada beberapa diet yang harus dihindari karena dinilai berbahaya.
Berikut diet-diet yang dimaksud.
1. Diet detoks dengan jus
Terdengar seperti diet yang aman, namun ternyata ada bahaya dibalik penerapannya dalam berdiet.
Meskipun jus memang cenderung mengandung kalori lebih sedikit daripada makanan lengkap, namun tetap tidak semua jus.
Hal itu bergantung cara, dan bahan tambahan dalam jus.
Jika dilakukan selama dua atau tiga hari, Moms memang bisa mengurangi kalori yang masuk ke tubuh, namun ternyata tidak membantu penurunan berat badan.
Justru, hal ini dapat menggiring tubuh ke tanda yang selalu kelaparan. Saat itu tubuh jutsru akan memperlambat metabolisme untuk menghemat kalori, sehingga sulit menurunkan berat badan.
Hanya mengonsumsi sayuran dan buah dalam jus, Moms akan minim konsumsi protein.
Kekurangan protein ini akan menimbulkan gejala seperti sakit kepala, kelelahan, mood rendah, dan juga rasa lapar.
Tidak ada riset yang membuktikan bahwa diet ini efektif untuk jangka panjang Moms.
2. Diet 'makanan super'
Cuka sari apel, minyak kelapa dan teh hijau, maupun beberapa jenis bahan lainnya dianggap bisa menurunkan berat badan secara cepat.
Beberapa selebritis pun berbondong-bondong mempromosikan berbagai jenis perpaduan pangan seperti perpaduan jus lemon, sirup maple dan cabai rawit yang aneh sebagai minuman penurun berat badan.
Hal itu tentunya tidak tepat karena diet yang efektif ialah diet seimbang dan tetap melakukan aktivitas fisik.
Mengonsumsi hanya satu atau beberapa jenis pangan saja justru akan berefek negatif pada tubuh.
BACA JUGA : Potret Jessica Iskandar Bersama Si Kecil di Hari Ulang Tahun Dikomentari Mantan Suami
3. Diet sangat rendah kalori
Diet sangat rendah kalori ini pun tidak direkomendasikan seperti diet ketat ala selebriti.
Hal ini dapat mengirim pesan yang salah ke tubuh bahwa Moms sedang kelaparan dan akibatnya akan memperlambat metabolisme untuk menghemat energi dan kalori.
Begitu melanjutkan makan normal, metabolisme tidak secara otomatis menyesuaikan diri, sehingga dinilai tidak efektif.
4. Diet berbasis suplemen
Banyak perusahaan suplemen menyatakan suplemen yang dijual dapat menutupi semua kekurangan asupan zat gizi dan menekan nafsu makan.
Moms, waspadai suplemen dengan klaim seperti itu.
Apalagi dengan hanya mengandalkan diet dengan suplemen saja, tentunya akan dapat merusak keseimbangan metabolisme.
Beberapa suplemen diketahui memiliki formulasi seperti obat pencahar, bila tidak hati-hati justru bukannya langsing yang didapatkan, namun juga berbagai efek samping kesehatan.
BACA JUGA : Bukan Soal Fisik, Ternyata Sandra Dewi Jatuh Hati pada Harvey Moeis Karena Ini
5. Makanan makanan mentah
Beberapa makanan justru akan dapat diperoleh manfaat maksimalnya dengan dimasak terlebih dahulu.
Misalnya, lycopene, antioksidan penting yang ditemukan pada tomat dan wortel yang mengandung beta karoten sehingga kita bisa mengubah vitamin A.
Ada juga beberapa jenis pangan yang justru berbahaya dimakan mentah seperti daging dan telur yang mungkin saja terkena kontaminasi bakteri berbahaya.
Demikian Moms, 5 diet yang populer tapi sebetulnya berisiko bagi tubuh.
Sejumlah penelitian dan studi memperlihatkan, diet paling sehat adalah gizi seimbang.
Diet gizi seimbang dirasa memiliki efektivitas dan aman untuk ksehatan tubuh Moms.
Penurunan badan yang tidak drastis namun stabil tentunya lebih baik dan bertahan lama.
Gaya hidup dan aktivitas fisik pun sebaiknya tetap dilakukan untuk tetap menajga kebugaran tubuh. (*)
Source | : | Daily Mail |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR