Nakita.id - Vitamin diperlukan oleh tubuh.
Salah satu kegunaan vitamin adalah untuk pertumbuhan, daya tahan tubuh, dan regenerasi sel.
Vitamin pun penting sekali bagi perkembangan otak dan pancaindera anak-anak dalam masa pertumbuhan
Oleh karenanyalah setiap manusia, baik muda dan tua, dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin setiap hari.
BACA JUGA: Jangan Anggap Sepele Anak Terjatuh, Chelsea Olivia Bisa Dijadikan Contoh
Vitamin yang paling bagus didapatkan oleh tubuh, apalagi anak kecil adalah yang bersumber dari makanan.
Karena itu para ahli selalu menyarankan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, makanan yang mengandung makanan hewani, nabati.
Tapi tidak dipungkiri, dalam keseharian kita orang dewasa, juga anak, kekurangan vitamin harian.
Karenanya di sini kita butuh asupan suplemen vitamin.
Namun ingat ya Moms, mengonsumsi suplemen vitamin itu ada aturannya, tidak boleh berlebih dan kelebihan. Kenapa?
BACA JUGA: Nastusha Jatuh, Jidatnya Biru; Chelsea Olivia Posting Minta Bantuan Warganet
Penggunaan vitamin secara berlebihan, terutama untuk vitamin yang tidak larut dalam air, akan menimbulkan gejala-gejala hipervitaminosis, seperti yang ditunjukkan beberapa vitamin di bawah ini:
Vitamin A
Penggunaan vitamin A 25.000 hingga 50.000 UI sehari pada anak-anak dapat menimbulkan nyeri tulang, lesi kulit, rambut rontok, hepatosplenomegali, papiludem, perdarahan dan kelemahan.
BACA JUGA: Fakta tentang Pernikahan Taeyang Bigbang dan Min Hyo Rin, Berkelas!
Vitamin A memiliki efek kumulatif yang tinggi pada hati dan lemak.
Kebanyakan hipervitaminosis A terjadi akibat terlampau bersemangatnya para ibu memberikan minyak ikan kepada anak-anaknya setiap hari, karena percaya akan kemujarabannya, bisa membuat anak tinggi, otaknya cerdas.
Vitamin D
Hipervitaminosis D dimanifestasikan dalam bentuk hiperkalsemia, kalsifikasi ektopik pada jaringan lunak, kelemahan, mengantuk, mual, nyeri abdomen, haus, konstipasi, kehilangan berat hingga kerusakan ginjal.
BACA JUGA: Fakta tentang Pernikahan Taeyang Bigbang dan Min Hyo Rin, Berkelas!
Pada orang dewasa amat berbahaya mengkonsumsi vitamin D dengan dosis perhari di atas 10.000 UI lebih dari dua belas minggu.
Hipervitaminosis D dapat diatasi dengan penghentian pemberian vitamin D, diet rendah kalsium, minum banyak dan pemakaian glukokortikoid untuk mengurangi absorpsi kalsium.
Vitamin E
Pemakaian vitamin E dengan dosis 400-800 unit perhari dapat menimbulkan kaburnya penglihatan, pembesaran payudara pada perempuan dan laki-laki, diare, pusing, gejala-gejala seperti flu, sakit kepala, mual dan gejala kelemahan yang tidak lazim.
BACA JUGA: Persembahan Terbaru BPJS Bagi Masyarakat, Untuk Indonesia Sehat
Pemakaian vitamin E dengan dosis lebih 800 unit per hari pada periode lama, dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien yang mengalami vitamin K defisiensi, mengganggu metabolisme hormon, imunitas dan fungsi seksual.
Vitamin C
Pemakaian vitamin C dosis tinggi dapat menimbulkan gangguan tidur, sakit kepala dan gangguan pencernaan.
Dosis di atas 4 gram sehari dalam waktu panjang, dapat meningkatkan kadar oksalat di urin yang berperan dalam pembentukan batu oksalat.
BACA JUGA: 71% Penderit Migrain Adalah Perempuan. Ini Tanda Masalah Jantung Lo
Diare juga sering terjadi dengan dosis di atas satu gram sehari.
Pemakaian dosis tinggi vitamin C dapat menimbulkan batu ginjal pada individu-individu tertentu.
Pada individu dengan glucose 6-P defisiensi, krisis hemolitik dapat segera terjadi.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Nikkei Medical |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR