Bahkan mainan semacam itu akan memberikan anak waktu dan juga ruang yang ia butuhkan untuk mencoba membuat hal-hal baru.
Selain itu, Moms juga bisa mencoba menggunakan sejumlah sudut ruangan yang bisa Si Kecil gunakan untuk bermain atau memainkan alat musik.
Satu sudut yang lain untuk menggambar dan mewarnai, satu lagi untuk membangun balok-balok dan mainan konstruksi.
Sudut yang lain lagi untuk berganti kostum dan bermain peran—atau jenis mainan lainnya, yang penting bisa mendorong kreativitas Si Kecil.
BACA JUGA: Deepika Padukone, Si Aktris Bollywood Cantik yang Sangat Sayang Adik
Rahasia 5: Hargai usahanya
Penelitian menunjukkan, anak-anak yang bekerja lebih keras dan berprestasi lebih baik di sekolah adalah anak-anak yang orangtuanya lebih menghargai usaha alih-alih kepintaran (akademik) mereka.
Jadi, alih-alih mengatakan, “Anak gadisku sangat pintar,” baiknya Moms menyampaikan kalimat seperti, “Wow, kamu pasti sudah berusaha dengan keras, ya.”
Fokusnya adalah pada apa yang dilakukan anak untuk membuat hasil karyanya ketimbang hasil itu sendiri, dan hal itu akan membantu Si Kecil mengasosiasikan kerja keras dengan kesuksesan.
Saat anak-anak tumbuh semakin besar, mereka akan memiliki apa yang disebut “pola pikir pertumbuhan”
(keyakinan bahwa mereka bisa melakukan lebih jika mereka berani mencoba) alih-alih “pola pikir tetap” (keyakinan bahwa apa yang bisa mereka lakukan sudah ditentukan oleh kemampuan dasar atau IQ).
“Dari penelitian yang dilakukan lebih dari 30 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan di dalam rumah yang menganut pola pikir
Source | : | Tabloid Nakita,The Daily Mail,kidshealth |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR