Nakita.id.- Kecerdasan atau tingkat intelegensi (IQ) yang tinggi pada anak, biasanya dianggap keturunan dari orangtua yang juga memiliki IQ tinggi.
Namun, berbagai penelitian menunjukkan, kecerdasan tidak hanya diturunkan dari orangtua, melainkan ada beberapa faktor yang terkait erat.
Dua hal yang terkait di antaranya stimulasi dan pola pengasuhan yang baik.
Jadi Moms, mumpung Si Kecil masih dalam masa emas, di mana kemampuan otaknya menyerap informasi sangatlah tinggi, yuk jangan sia-siakan masa ini!
BACA JUGA: Keluarga Hemat: 8 Cara Menghemat Uang Rumah Tangga
Setelah 3 dari 6 rahasia dibahas dalam tulisan "6 Rahasia Mencerdaskan Si Kecil. Tip Dari Pakar Untuk Moms (1)", berikut 3 rahasia terakhir yang dapat Moms terapkan agar membantu kecerdasan buah hati berkembang optimal.
Rahasia 4: Memberi ruang untuk kreativitas
Kreativitas tidak akan bisa muncul begitu saja. Moms harus merangsang Si Kecil agar bisa mengasah kemampuannya dan menjadi kreatif.
Bagaimana caranya? Menurut John Medina, penulis buku Brain Rules for Baby and Toodlers (Pear Press; Second Edition, London – 2014),
untuk mendorong kreativitas alami anak, ciptakanlah lingkungan yang bisa menstimulasi daya imajinasinya.
Bukan berarti Moms harus menciptakan satu ruangan bermain khusus lalu memenuhinya dengan mainan-mainan terkini ataupun yang tercanggih, lo.
Faktanya menurut Medina, satu kardus kosong dan beberapa krayon sudah bisa jadi mainan terbaik di dunia.
Bahkan mainan semacam itu akan memberikan anak waktu dan juga ruang yang ia butuhkan untuk mencoba membuat hal-hal baru.
Selain itu, Moms juga bisa mencoba menggunakan sejumlah sudut ruangan yang bisa Si Kecil gunakan untuk bermain atau memainkan alat musik.
Satu sudut yang lain untuk menggambar dan mewarnai, satu lagi untuk membangun balok-balok dan mainan konstruksi.
Sudut yang lain lagi untuk berganti kostum dan bermain peran—atau jenis mainan lainnya, yang penting bisa mendorong kreativitas Si Kecil.
BACA JUGA: Deepika Padukone, Si Aktris Bollywood Cantik yang Sangat Sayang Adik
Rahasia 5: Hargai usahanya
Penelitian menunjukkan, anak-anak yang bekerja lebih keras dan berprestasi lebih baik di sekolah adalah anak-anak yang orangtuanya lebih menghargai usaha alih-alih kepintaran (akademik) mereka.
Jadi, alih-alih mengatakan, “Anak gadisku sangat pintar,” baiknya Moms menyampaikan kalimat seperti, “Wow, kamu pasti sudah berusaha dengan keras, ya.”
Fokusnya adalah pada apa yang dilakukan anak untuk membuat hasil karyanya ketimbang hasil itu sendiri, dan hal itu akan membantu Si Kecil mengasosiasikan kerja keras dengan kesuksesan.
Saat anak-anak tumbuh semakin besar, mereka akan memiliki apa yang disebut “pola pikir pertumbuhan”
(keyakinan bahwa mereka bisa melakukan lebih jika mereka berani mencoba) alih-alih “pola pikir tetap” (keyakinan bahwa apa yang bisa mereka lakukan sudah ditentukan oleh kemampuan dasar atau IQ).
“Dari penelitian yang dilakukan lebih dari 30 tahun, hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan di dalam rumah yang menganut pola pikir
pertumbuhan secara konsisten mengalahkan teman-teman sebaya mereka yang punya pola pikir tetap dalam pencapaian akademik,” sambung Cutchlow
Anak-anak dengan pola pikir pertumbuhan cenderung punya sikap yang lebih progresif saat menghadapi kegagalan.
Mereka tidak merenungkan kesalahan mereka. Mereka hanya memahami kesalahan sebagai masalah untuk ditangani, dan kemudian kembali bekerja untuk mengatasinya.
BACA JUGA: Musim Hujan Ternyata Bikin Pengeluaran Rumah Tangga Boros, Kok Bisa?
Rahasia 6: Gunakan telunjuk Moms
Saat berumur 9 bulan, anak-anak sudah mulai bisa mengikuti arah jari-jari Moms untuk mencari tahu apa yang tengah Moms tunjuk.
Penelitian menunjukkan, anak-anak akan bisa mempelajari bahasa lebih cepat jika Moms menggunakan telunjuk Mama untuk menunjuk benda-benda,misalnya mobil,sambil mengucapkan nama benda tersebut.
Melakukan interaksi bersama semacam itu disebut “pemusatan perhatian bersama”.
Artinya Si Kecil punya kemampuan untuk berkomunikasi kepada Moms perihal sesuatu (dan seseorang) di luar ia dan Moms.
Flom meyakinkan, sekalinya Si Kecil punya kemampuan ini, komunikasi antara Moms dan Si Kecil akan semakin canggih.
Agar otaknya semakin terangsang, ajak anak ke kebun binatang.
Di sana, Moms danSi Kecil bisa sama-sama memusatkan perhatian ke salah satu binatang, contohnya jerapah.
"Tunjuk objeknya, bicarakan objek tersebut, dan deskripsikan,” ujar Flom lagi.
Dengan cara ini, Moms sudah membantu mendorong perkembangan sosial, kognitif, serta bahasa Si Kecil.
BACA JUGA: Wah, Samsung Buat Aplikasi Chatting Khusus, Bisa Lacak Anak dan Suami dengan Mudah!
Demikian 6 rahasia membesarkan batita cerdas.
Yang jelas, tiada kesuksesan tanpa kerja keras. Dalam menerapkannya, dibutuhkan kesabaran dan konsitensi Moms.
Selamat mencoba! (*)
Source | : | Tabloid Nakita,The Daily Mail,kidshealth |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR