Nakita.id - Kopi adalah salah satu minuman yang banyak digemari masyarakat.
Rasanya yang enak mampu membuat banyak orang setiap hari ingin mengonsumsinya.
Sayangnya, kopi disebut-sebut tidak direkomendasikan dikonsumsi saat bulan Ramadan karena menyebabkan dehidrasi.
Benarkah pendapat itu?
Menurut penelitian tahun 2005 oleh Dr. Lawrence Armstrong, Ph. D, kopi memang memberikan efek diuretik atau membuat orang sering buang air kecil dengan catatan bagi orang yang tidak terbiasa minum kopi.
Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa
Namun, bagi orang yang terbiasa minum kopi tidak ditemukan efek diuretik atau dehidrasi selama puasa.
"Data ini menunjukkan bahwa kopi, ketika dikonsumsi dalam jumlah sedang oleh laki-laki terhabituasi kafein memberikan kualitas hidrasi yang serupa dengan air."
Berdasarkan penelitian, orang yang tidak terbiasa minum kopi pada tubuhnya secara perlahan membentuk kopi toleran.
Lalu, kapan waktu terbaik mengonsumsi kopi saat Ramadan?
Sebaiknya mengonsumsi kopi sekitar satu sampai dua jam setelah buka puasa.
Ini menyebabkan pencernaan lebih siap dan mencegah masalah lain seperti kembung, perut perih, dan sebagainya.
Meski kopi diketahui tidak berefek pada peningkatan buang air kecil dan dehidrasi pada orang yang sudah terbiasa mengonsumsinya, bukan berarti bisa mengonsumsi kopi secara berlebihan.
Mengonsumsi kafein dengan dosis 250-300 mg tidak mengakibatkan meningkatnya jumlah urin.
Namun, jumlah urin meningkat bila mengonsumsi kafein melebihi dosis 300mg.
Kafein melebihi dosis 300mg bisa menyebabkan dehidrasi.
Hal ini seperti diungkapkan pada penelitian The American Journal of Clinical Nurition.
“Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa asupan kafein yang moderat (kurang dari 456 mg) menyebabkan dehidrasi kronis atau secara negatif mempengaruhi kinerja olahraga, pengaturan suhu, dan ketegangan peredaran darah di lingkungan yang panas. Cairan berkafein berkontribusi pada kebutuhan air manusia sehari-hari dengan cara yang mirip dengan air murni… Bukti menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang menyebabkan sedikit peningkatan produksi urin… Dieresis ini mungkin atau mungkin tidak secara signifikan lebih besar daripada cairan kontrol," kata Dr Lawrence.
Apakah Moms sudah terbiasa mengonsumsi kafein lebih dari 300mg per hari sebelumnya?
Jika ya, sebaiknya kurangi secara bertahap agar tubuh tidak dehidrasi.
Moms bisa menambahkan kopi tanpa kafein ke kopi yang biasa Moms konsumsi.
Namun, ada satu hal yang perlu Moms perhatikan sebaiknya mengonsumsi kopi tanpa menggunakan gula.
Gula yang ditambahkan bisa menyebabkan peningkatan berat badan dan lonjakan kadar gula darah.
Menambahkan gula secara berlebihan juga bisa menyebabkan dampak bahaya bagi kesehatan lainnya.
Sebaiknya, Moms mengganti gula dengan madu atau stevia.
Madu dan stevia merupakan pemanis alami yang jauh lebih baik untuk kesehatan.
Source | : | mayoclinic |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR