Nakita.id – Saat Si Kecil menginjak usia 6 bulan, ia mulai mengeksplor indera perasanya dengan makanan.
Sayang menurut sebagian orangtua seringkali Si Kecil yang baru mulai mengenal makanan ini sulit atau bahkan menolak makan.
Inilah yang membuat sebagian orangtua pusing yjuh keliling.
Apa sih penyebab Si Kecil tidak mau makan?
BACA JUGA: Masih Ingat dengan Pasangan Viral Ini? Begini Kabar Mereka Sekarang
Selain karena tekstur MPASI, biasanya Si Kecil terkendala dengan rasa. Bahasa lainnya, MPASI yang diberikan padanya tidak enak, menurut Si Kecil.
Mengetahui fakta di atas, mungkin Moms berpikir, MPASI memang hambar karena tidak diberi perasa apapun.
Tapi ingat lo Moms, Si Kecil walau masih bayi dia sudah bisa merasakan rasa makanan, lo.
Jika sudah seperti ini, orangtua biasanya mulai mencoba memberikan sedikit perasa dalam makanan Si Kecil, diberi gula dan garam. Tujuannya supaya gurih alias enak di lidah.
Nah, yang jadi pertanyaan, apa iya anak usia bayi boleh diberikan gula dan garam dalam MPASI-nya?
Sebagian Moms, banyak yang khawatir jika harus menambahkan gula garam dalam MPASI.
Khawatir tidak baik untuk kesehatan anak, khawatir anak jadi diare, khawatir fungsi ginjal bayi terganggu, khawatir perkembangan otak terganggu, hingga khawatir anaknya sejak bayi sudah menabung penyakit degenaratif, diabetes, hipertensi, gagal ginjal, dan lain sebagainya.
Anak dan Indera Pengecap
Perlu diketahui Moms, indera pengecap saat usia 6 bulan sudah mulai aktif. Otomatis Si Kecil bisa mendeteksi rasa, meski belum begitu baik.
Dengan begitu ia sudah bisa menganggap makanannya tidak enak karena hambar.
BACA JUGA: Usai Otak-atik Ponsel Ayahnya, Anak Berusia 14 Bulan ini Berhasil Membeli Mobil di Toko Online
Makanan dapat dikatakan enak jika mencapai rasa ke-4 yaitu gurih, percampuran antara rasa manis dan asin.
Rasa manis pada makanan umumnya akan memberikan kesan ‘enak’, sedangkan rasa asin akan menimbulkan sifat adiktif atau ‘nagih’.
Jika Si Kecil sudah mogok makan karena makannya tidak enak, orangtua biasanya mulai mencoba memberikan sedikit perasa dalam makanan Si Kecil.
Tapi, bolehkah MPASI bayi diberi perasa gula dan garam?
Menurut World Health Organization (WHO), pemberian gula dan garam tidak dianjurkan untuk MPASI.
Karena gula merupakan sumber energi yang tidak memiliki kualitas nutrisi, sehingga tidak dianjurkan diberikan sebagai bumbu untuk MPASI.
Selain itu, gula dapat merusak gigi anak dan menyebabkan obesitas.
Sedangkan garam akan menyebabkan hipertensi saat dewasa. Fungsi ginjal bayi yang belum sempurna akan bekerja ekstra mencerna sodium dalam garam.
BACA JUGA: Cabai Tahan Lama 2-3 Bulan, Simpan dengan Cara Sederhana Ini Moms
WHO juga mengatakan bayi tidak boleh terpapar oleh makanan tinggi sodium.
Hal senada disampaikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP) dengan judul artikel “Early Exposere to Dietary Sugar and Salt” yang ditulis oleh Susan S. Baker, Robert D. Baker. Dalam artikel tersebut disebutkan, gula ataupun garam bersifat adiktif, sedangkan konsumsi makanan mengandung natrium dan gula tinggi secara terus menerus berisiko menimbulkan obesitas dan CVD (Cardiovascular Disease).
Sedangkan menurut European Society for Paediatric Gastroenterology Hepatology and Nutrition (ESPGHAN), yang dimuat dalam Hero Nutrition Institute mengatakan, gula dan garam sebagai perasa MPASI ‘hanya’ boleh digunakan dengan pengawasan medis, mengingat risikonya lebih besar jika bayi terpapar gula dan garam berlebih.
Alias bayi belum membutuhkan banyak kandungan sodium dalam garam.
Walau demikian, selain untuk mengenalkan rasa, kandungan sodium atau natrium ini dibutuhkan sebagai pengantar sinyal antara sel saraf, membantu kontraksi otot dan penting untuk fungsi jantung.
Jika ingin memenuhi kebutuhan sodium untuk Si Kecil, sebenarnya Moms bisa menambahkan dari sumber alami, bukan hanya dari garam saja.
Begitupun ungkap dr. Windhi Kresnawati Sp.A, "Sodium jelas dibutuhkan, tapi sumbernya bukan hanya dari garam. Hampir semua makanan mengandung sodium." papar dokter yang aktif di Yayasan Orangtua Peduli & milissehat.web.id.
BACA JUGA: Viral Makan Pecel Lele Saat Banjir, Warganet Bikin Meme Lucu
Lalu Windhi memberikan contoh sumber alam seperti, daging, kerang, susu, keju, wortel, seledri, brokoli, kacang-kacangan atau kaldu ayam murni, bisa sebagai bumbu penyedap makanan.
Jadi jika ingin Si Kecil tetap tercukupi kebutuhan sodiumnya, alternatif selain dengan garam bisa dengan olahan sumber alami tersebut, Moms.
Malah akan lebih baik jika MPASI yang dibuat ditambahkan ASI Moms, niscaya akan lebih enak bagi bayi.
BACA JUGA: Kebiasaan Ini Bikin Ginjal Bermasalah! No 5 Sering Moms Lakukan
Gula untuk MPASI
Nah, dari pemaran di atas sudah bisa dikethui, bahwasannya hingga saat ini pemberian gula garam tidak dianjurkan. Tapi ada juga yang membolehkan selama tidak berlebih. Tujuannya supaya anak bisa dan atau mau makan, tanpa menimbulkan dampak negatif bagi anak.
Karena hanya makanan yang enak yang akan dimakan oleh bayi.
Menurut pihak yang membolehkan gula garam dalam MPASI, seperti dr. Meta Hanindita, SP.A, di bukunya yang berjudul "Mommyclopedia" Panduan Lengkap Merawat Batita, disebutkan takaran garam yang dicampurkan dalam MPASI untuk 1-3 tahun maksimal 2 gram garam (0,8 gram sodium).
Ini tidak lebih dari seujung kecil sendok makan bayi per hari.
Ingat ya Moms, per hari, bukan per setiap kali Si Kecil makan.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR