Nakita.id - Diabetes menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk dunia.
Penyakit gula ini bahkan telah merenggut ratusan nyawa penduduk Indonesia di setiap tahunnya.
Di tahun 2019 silam, Indonesia menduduki peringkat ke-6 kasus pengidap diabetes terbanyak di seluruh dunia.
Menurut hasil penelitian Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) dari Kementerian Kesehatan Indonesia pada tahun 2013, sekitar 12 juta penduduk Indonesia yang berusia di atas 15 tahun mengalami diabetes tipe 2.
Tapi hanya 26% saja yang sudah terdiagnosis, sedangkan sisanya tidak menyadari dirinya mengidap diabetes tipe 2.
Kabar buruknya, tingginya angka pengidap diabetes di Tanah Air disinyalir karena kebiasaan sepele ini.
Melansir dari Kompas.com, berikut adalah kebiasaan masyarakat Indonesia yang ternyata bisa menjadi penyebab terkena diabetes.
1. Nasi sebagai makanan pokok
Nasi putih adalah makanan pokok orang Indonesia.
Namun sayangnya, menurut riset terbaru nasi ternyata berisiko tinggi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Sebuah penelitian menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi nasi putih lebih dari lima kali dalam sepekan berisiko 17% lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan kelompok yang hanya mengonsumsinya sekali sebulan.
Penelitian tersebut turut melaporkan bahwa risiko ini akan meningkat 10% pada orang yang setiap hari makan nasi putih dalam porsi besar.
Keterkaitan ini ditemukan terutama pada orang-orang di Asia yang mengonsumsi nasi hingga 3-4 porsi sehari.
Penelitian ini sebenarnya belum dapat membuktikan hubungan sebab dan akibat, melainkan hanya menunjukkan keterkaitan antara konsumsi nasi putih dengan diabetes.
Namun setidaknya, penelitian ini dapat menjadi awalan untuk mulai hidup sehat dengan mengonsumsi bahan makanan yang mengandung biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks dibandingkan karbohidrat simpel.
2. Kebiasaan ngeteh dan ngopi
Bukan teh atau kopi yang menjadi penyebab diabetes, namun gula yang kita masukkan ke dalam teh atau kopi yang meningkatkan risiko diabetes.
Apalagi jika kita hobi ngeteh dan ngopi di sepanjang hari.
Bukan hanya minuman, pemakaian gula juga sangat biasa pada makanan kita.
Perhitungan banyaknya asupan karbohidrat harian menjadi penting karena karbohidrat berlebih mempengaruhi gula darah lebih dari nutrisi lainnya.
Sebenarnya, banyak tipe karbohidrat yang terkandung dalam makanan dan minuman. Gula adalah salah satunya.
Baca Juga: Ngidam Makanan Manis Dikira Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Ternyata Begini Faktanya
Gula itu sendiri banyak sekali jenisnya. Contoh yang paling sering dikonsumsi adalah gula pasir.
Namun sejatinya, faktor penting dari keamanan konsumsi gula adalah seberapa banyak ia diasup.
Baik gula pasir, gula batu ataupun jenis gula lainnya, jika dikonsumsi secara berlebihan maka tetap saja berisiko menuntun seseorang menuju kelebihan berat badan atau obesitas.
Pada akhirnya, kondisi tersebut berujung pada meningkatnya peluang terkena diabetes tipe 2.
Tidak mengherankan jika konsumsi gula berlebihan bisa menjadi penyebab diabetes.
3. Malas bergerak
Orang Indonesia paling malas berjalan kaki.
Setidaknya itulah temuan sejumlah ilmuwan Amerika Serikat yang mengkaji data ponsel dari ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Para peneliti Universitas Stanford menggunakan data menit per menit dari 700.000 orang yang menggunakan Argus, aplikasi pemantau aktivitas, pada telepon seluler mereka.
Hasilnya, warga Hong Kong menempati urutan teratas dalam daftar penduduk paling rajin berjalan kaki.
Rata-rata publik Hong Kong berjalan kaki sebanyak 6.880 langkah setiap hari.
Adapun penduduk paling malas berjalan kaki di dunia adalah orang Indonesia yang berada pada posisi terbawah dengan mencatat 3.513 langkah per hari.
Walau merasa nyaman melakukan aktivitas sambil duduk, tetapi sebenarnya ada ancaman tersembunyi bagi kesehatan.
Bila Moms kebanyakan duduk, maka penggunaan otot-otot besar di tubuh akan menurun.
Akibatnya kebutuhan tubuh akan gula dan lemak menurun. Tubuh mengira Moms tidak perlu energi.
Hal ini bisa berakibat pada penumpukan lemak, peningkatan kadar gula darah dan kolesterol.
Lama kelamaan akan terjadi gangguan toleransi gula darah sehingga memicu penyakit diabetes.
Sementara kadar kolesterol tinggi berisiko memicu penyakit jantung dan stroke.
Jadi tidak mengherankan jika gaya hidup ini bisa menjadi penyebab diabetes.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR