Nakita.id – Moms, masih ingat mangkuk bergambar ayam jago?
Atau apakah Moms masih menggunakannya sebagai peranti rumah?
Ya, pasti Moms sudah tak asing lagi dengan mangkuk legendaris ini.
Apalagi kini gambar ayam jago ini sudah menghiasi berbagai aksesoris seperti tas, kaus, topi, selendang, sarung bantal, bahkan pakaian bayi.
Penggemarnya pun tak kalah heboh.
Mereka menunjukkan rasa bangganya dengan melakukan swafoto bersama barang-barang bergambar ayam jago.
BACA JUGA: Ini yang Akan Terjadi dalam Tubuh Jika Mengonsumsi Jahe Saat Hamil
Orang-orang yang lahir dan tumbuh di era 70 hingga 80an pasti juga familiar dengan gambar ini.
Bagi mereka, mangkuk ayam jago ini menjadi alat nostalgia masa-masa menyantap bakso di warung kaki lima favorit.
Ada pula beberapa produsen alat makan yang memproduksi varian mangkuk dan piring bergambar sang ayam jago.
Nah apakah Moms tahu bagaimana kisah di balik gambar ayam jago ini?
BACA JUGA :Gigi Bayi Belum Tumbuh, Mungkin ini Penyebabnya yang Moms Tak Tahu
Di negara asalnya, China, mangkuk ini tidak hanya tenar sebagai perangkat makan sehari-hari.
Tapi juga terkenal karena sering menjadi properti di film-film Hong Kong karya Stephen Chow pada tahun 90-an.
Tidak hanya itu Moms, mangkuk ayam jago merupakan perangkat makan yang wajib digunakan sebagai "seserahan" dalam upacara pernikahan di China.
BACA JUGA: Pakai Masker Kunyit di Area Mata 10 Menit, Lihat Hasilnya Mengejutkan!
Orang Kanton biasa menyebutnya dengan Jigongwan, penduduk di wilayah China bagian utara Gongjiwan, sementara mereka yang berdialek Minnan atau tinggal di China bagian selatan memanggilnya Jijiaowan.
Nah begini mulanya kisah si mangkuk ayam jago ini.
Berawal pada masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kaisar Chenghua (1465-1487).
Saat itu, Sang Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina pada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen (Propinsi Jiangxi), yang terkenal menghasilkan keramik untuk istana sejak abad ke-6 M.
Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik dengan teknik doucai, khusus untuk dirinya dan sang istri sebagai tanda cinta.
Cawan tersebut terkenal dengan Jigangbei atau 'cawan ayam', yang terdiri dari gambar ayam jago, betina, dan anak ayam yang bermakna kemakmuran.
Banyak anak disebut banyak rezeki.
BACA JUGA: Inilah Fakta-Fakta dari Policresulen yang Terdapat Pada Albothyl
Dipuja-puja Kaisar China
Cawan dan mangkuk ayam memiliki makna simbolis Moms.
Kata Ji, yang berarti "ayam", mirip bunyinya dengan kata Jia yang bermakna 'rumah'.
Gambar tanaman peoni melambangkan kekayaan.
Sementara pohon pisang dengan daun lebar bermakna keberuntungan untuk keluarga.
BACA JUGA :Agar Anak Tak Telat Bicara, Ini 6 Stimulasi yang Sebaiknya Dilakukan
Kaisar-kaisar China begitu menyukai cawan ayam jago tersebut.
Saking menyukai cawan tersebut, mereka berani mematok harga mahal untuk gambar ayam jago.
Kaisar Qian Long (memerintah tahun 1735-1796), bahkan membuat puisi khusus yang memuja mangkuk ayam jago itu pada 1776.
Pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago mulai diproduksi massal. Masyarakat kelas menengah ke bawah di China pada masa itu hanya dapat menggunakan mangkuk bergambar ayam.
BACA JUGA: Cabai Tahan Lama 2-3 Bulan, Simpan dengan Cara Sederhana Ini Moms
Sebab, mangkuk-mangkuk bergambar naga, phoenix dan motif lainnya, lebih mahal harganya.
Dalam perkembangan selanjutnya, bagi petani di China, mangkuk ayam jago merupakan lambang kerja keras untuk mendapat kemakmuran.
Ini mengingat peran ayam jago yang selalu membangunkan mereka di pagi hari untuk segera bekerja di ladang.
Incaran kolektor
Sekitar awal abad 20, mangkuk ayam jago mulai merambah dunia.
Awalnya dibawa oleh para perantau, yang pabriknya berada di Provinsi Guangdong.
Lalu menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Artikel ini pernah dimuat di kompas.com dengan judul 'Kisah di Balik Mangkuk Bermotif Ayam Jago, Ternyata dari China'
Mangkuk ayam jago pun semakin banyak diproduksi.
Mulai dari menggunakan teknik gambar tangan hingga mesin.
Saat ini, cawan ayam jago pada masa kekaisaran menjadi buruan bagi para kolektor barang antik di seluruh dunia.
BACA JUGA: Jangan Buang Biji Nangka! Bisa Buat Kulit Mulus Tanpa Keriput
Sebuah ‘Cawan Chenghua’ yang hanya ada empat di dunia, pernah dilelang oleh badan lelang Sotheby di Hong Kong pada tahun 1960, 1970an, 1980an, 1990an dan terakhir pada 2014. Lelang tertingginya mencapai 36,3 juta dollar AS atau senilai 4 triliun rupiah lebih.
Moms, ternyata mangkuk ayam jago in merupakan simbol keberuntungan, kerja keras, dan kemakmuran.
Apa Moms merasa flashback jika melihat manngkuk ayam jago ini? Benda nostalgia masa lalu saat menikmati semangkuk mi ayam atau bakso bersama Dads mungkin.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR