Melansir dari AFP via Kompas.com, orang yang menerima vaksin virus corona BioNTech, memiliki sepuluh kali lipat jumlah antibodi daripada yang diberikan Sinovac China.
Hal ini dikonfirmasi dari sebuah penelitian di Hong Kong yang mengkaji efektivitas vaksin.
Kajian Universitas Hong Kong (HKU) ini, didapat berdasarkan penelitian terhadap 1.442 petugas kesehatan.
Penelitian ini sudah diterbitkan di Lancet Microbe pada Kamis (15/7/2021) lalu.
Para peneliti mengatakan, antibodi memang bukan satu-satunya ukuran keberhasilan vaksin dalam memerangi penyakit tertentu.
Tetapi, mereka memperingatkan bahwa perbedaan konsentrasi antibodi penetralisir yang diidentifikasi dalam penelitian, dapat diterjemahkan menjadi "perbedaan substansial dalam efektivitas vaksin".
Menurut para peneliti tersebut, mereka yang menerima Sinovac, memiliki tingkat antibodi yang "mirip atau lebih rendah" dengan pasien yang tertular dan berhasil sembuh dari Covid-19.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,AFP |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR