Nakita.id - Bagi sebagian orang memiliki berat badan yang berlebih menjadi hal yang menyebalkan.
Berat badan yang berlebih bukan hanya mengganggu penampilan, tetapi juga berpengaruh pada kondisi kesehatan.
Kondisi berlebihnya berat badan disebut juga dengan obesitas.
Baca Juga: Selain Menyebabkan Obesitas, Berikut Beberapa Efek Berbahaya Mengonsumsi Junk Food Saat Hamil
Obesitas dapat terjadi karena adanya penumpukan lemak karena adanya ketidakseimbangan anatara asupan yang dikonsumsi dengan energi yang dikeluarkan.
Kalori yang terpendam secara terus menerus akan tersimpan dan menyebabkan timbulnya lemak tubuh.
Namun obesitas bukan hanya terjadi karena adanya pengaruh dari makanan saja.
Tetapi terdapat faktor genetik, lingkungan dan juga obat-obatan juga yang bisa memengaruhi timbulnya obesitas.
Menurut dr. Asa Ibarahim Zainal Asikin, Sp.OT dalam unggahan akun Twitternya @asaibrahim dampak yang diakibatkan oleh obesitas berpengaruh buruk terhadap kesehatan sendi dan tulang.
"Pasien dengan obesitas akan sangat cepat mengalami kerusakan sendi pada kaki (osteoarthritis), terutama pada sendi lutut, dan semakin tinggi BMI-nya, semakin cepat pula kerusakan sendi lututnya," tutur dr. Asa.
Obesitas dapat terjadi kepada siapa saja, obesitas tak memandang usia.
Jika obesitas terjadi pada usia muda maka semakin parah kerusakannya pada sendi.
"Jika obesitas terjadi pada usia muda, akumulasi kerusakan sendi akibat beban yang berlebihan akan jauh lebih cepat, yang biasanya usia 60-70 baru rusak sekarang banyak di usia 40an lututnya bisa sudah rusak, sulit berjalan, akhirnya males gerak yang berakibat tambah obese" ujarnya
Obesitas juga mempengaruhi timbulnya nyeri pada punggung bagian bawah.
Rasa nyeri ini disebut juga dengan low back pain (LBP).
"Seperti halnya pada sendi lutut, di tulang belakang kita ada berbagai macam sendi yang menghubungkan ruas-ruas tulang belakang. Semakin besar beban yang diterima, semakin cepat rusak juga dan kerusakan pada sendi tersebut bisa mengakibatkan nyeri punggung sampai dengan saraf terjepit," ucap dr. Asa.
Ternyata kelebihan berat badan juga berdampak pada penyakit yang ada di pembuluh darah.
"Kondisi obesitas akan meningkatkan resiko penyakit hipertensi, serangan jantung, gagal jantung, dan stroke," ujarnya.
Tidak cukup sampai disitu, obesitas juga memicu hormon yang memengaruhi kesuburan.
"Kondisi obesitas juga menurunkan kesuburan baik pada pria dan wanita, menurunkan angka sperma, bisa menyebabkan impoten, pada wanita resiko penyakit kista ovarium yang menyebabkan sulit punya anak, resiko keguguran yang lebih tinggi," pungkas dr. Asa.
Moms obesitas merupakan penyakit yang harus diperhatikan dan juga ditangani secara serius.
Salah satu cara yang bisa Moms lakukan adalah dengan melakukan olahraga harian.
Tentu saja perlu adanya konsistensi yang dilakukan demi menurunkan berat badan.
Dengan melakukan olahraga secara teratur tentu akan memengaruhi kondisi kesehatan di masa depan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Twitter Indonesia |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR