Nakita.id - Tes SKD dilaksanakan secara bertahap sejak 2 September 2021 dan rencana akan berakhir pada 18 Oktober 2021.
Dalam tes SKD CPNS 2021, peserta diminta untuk mengerjakan total 110 soal dari 3 cabang tes yang berbeda.
Ketiga tes tersebut adalah Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Kali ini, pelaksanaan tes (Seleksi Kompetensi Dasar) SKD CPNS 2021 berbeda dari pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.
Pasalnya, rangkaian tes CPNS 2021 dilaksanakan di masa pandemi.
Sehingga diterapkan protokol kesehatan yang ketat agar meminimalisasi risiko penularan virus Covid-19.
Di titik lokasi (tilok) tes SKD CPNS 2021 peserta akan melaksanakan seluruh rangkaian tes dengan protokol kesehatan.
Setiap tilok akan diberikan penanda untuk menjaga jarak sesuai standar, yaitu 1 meter.
Baca Juga: Baru Tahu Sekarang, Ternyata Begini Cara yang Benar Tunjukkan Sertifikat Vaksin Saat Tes CPNS 2021
Baik saat verifikasi, memasuki ruangan, melaksanakan tes, hingga seusai pelaksanaan tes, peserta wajib menjaga jarak.
Di lokasi juga telah disediakan tempat untuk mencuci tangan dan cek suhu tubuh.
Namun, peserta dianjurkan membawa sendiri handsanitizer dari rumah.
Peserta juga diminta untuk menggunakan masker dengan baik dan benar.
Dilansir dari akun Instagram resmi pusat informasi CPNS, @cpnsindonesia, peserta diminta untuk menggunakan dua lapis masker saat melaksanakan seluruh rangkaian tes SKD CPNS 2021.
Perihal masker dua lapisan ini kerap diperbincangkan efektivitasnya dalam mencegah Covid-19.
Memangnya, mengapa kita wajib memakai dua lapis masker?
Dilansir dari Healthline, memakai masker yang baik dan benar pada masa pandemi ini adalah memakai dua masker sekaligus.
Ada dua alasan yang mendasari hal ini, yaitu ukuran dan filtrasi pada masker medis.
Seringkali, masker yang kita gunakan tidak sesuai dengan ukuran dan bentuk wajah kita.
Hal ini diketahui dari udara yang keluar atau masuk dari celah masker yang kurang rapat.
Tentu saja hal ini kurang baik untuk kesehatan kita di tengah pandemi.
Sebab, bisa saja membuka kemungkinan lebih besar virus Covid-19 untuk masuk.
Jika menggunakan dua masker sekaligus, celah-celah karena masker yang kurang rapat tadi bisa berkurang.
Apalagi jika membuat masker kain sendiri bisa menyesuaikan dengan ukuran masing-masing.
Dari dua masker tersebut, pastikan yang satu adalah masker medis dan yang satu adalah masker kain.
Selain itu, masker ganda lebih mampu untuk memfiltrasi udara yang masuk, terutama saat kita melakukan kontak dengan lawan bicara.
Ingat, virus Covid-19 menular saat berbicara, batuk, dan bersin.
Seringkali orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak menunjukkan gejalanya.
Menggunakan masker ganda bisa mengurangi peluang tertular.
Menurut Centers of Disease and Control Prevention, paling tidak menggunakan masker dengan tiga lapisan.
Tentu saja, bahan yang digunakan untuk masker tidak boleh sembarangan.
Dilansir dari WHO, berikut adalah daftar bahan yang baik untuk memilih masker kain yang benar:
1. Lapisan paling dalam yang bersentuhan dengan bibir dan hidung harus berbahan katun agar lebih mudah menyerap
2. Lapisan kedua harus berbahan non-woven (kain bukan tenun) dan tidak menyerap air seperti polypropylene
3. Lapisan ketiga harus berbahan kain yang tidak menyerap air seperti polyester
Memilih masker kain dengan bahan-bahan seperti ini penting untuk filtrasi udara yang kita hirup, dan nafas yang dihembuskan.
Lalu, bagaimana dengan masker KN95?
Apa perlu dipakaikan masker kain lagi di bagian luarnya?
Bagi yang sudah menggunakan masker KN95 tidak usah mengenakan masker kain lagi.
Sebab, masker KN95 secara efektif mampu untuk memfiltrasi sebesar 80 hingga 97 persen.
Maka dari itu, tidak dianjurkan untuk mengenakan masker kain kembali di lokasi tes CPNS 2021 apabila sudah mengenakan jenis masker KN95.
Pentingnya peserta untuk mengenakan masker ini karena di lokasi akan ada banyak peserta lainnya.
Walaupun tidak diperkenankan untuk berkerumun, namun tetap diperlukan masker sebagai protokol kesehatan.
Apalagi, pelaksanaan tes CPNS 2021 kemungkinan besar akan dilakukan di ruangan yang tertutup.
Dilansir dari WHO, sangat penting untuk mengenakan masker di dalam ruangan tertutup.
Perlu untuk mengurangi risiko penularan Covid-19 saat tes CPNS 2021.
Sebagai bukti bahwa peserta dalam keadaan sehat dan tak terkonfirmasi positif Covid-19, peserta diminta untuk melakukan tes PCR atau swab antigen beberapa hari sebelumnya.
Peserta bisa memilih antara tes PCR atau swab antigen.
Bila memilih tes PCR, pastikan melakukan tes paling tidak 48 jam sebelum pelaksanaan tes.
Sedangkan untuk yang memilih swab antigen paling tidak 24 jam sebelum tes CPNS 2021.
Peserta juga diminta untuk mengisi form dan mengunduh Kartu Deklarasi Sehat dari akun pribadi SSCASN (Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara).
Kartu Deklarasi Sehat adalah bukti pernyataan peserta mengenai kondisi kesehatannya selama dua minggu terakhir.
Lalu, bagaimana bagi peserta yang diketahui terkonfirmasi positif atau memiliki gejala Covid-19 pada saat tes CPNS 2021?
Dilansir dari Kompas.com, peserta tersebut akan diminta untuk memilih, ingin tetap melaksanakan ujian atau melaksanakan ujian susulan.
Jika memilih untuk tetap melaksanakan tes CPNS 2021 hari itu juga, peserta tersebut akan diminta untuk menuju tempat khusus untuk melaksanakan tes CPNS 2021.
Tempat tersebut tidak disertai dengan AC dan di ruang terbuka.
Apabila memilih untuk melaksanakan ujian susulan setelah terkonfirmasi negatif Covid-19, peserta akan diminta untuk pulang.
Nantinya, akan ada ambulans yang berjaga di setiap tilok dan akan mengantarkan peserta yang memiliki gejala Covid-19 pulang.
Apabila diketahui peserta menggunakan kendaraan sendiri saat tes, akan diminta untuk tetap diantarkan pulang menggunakan ambulans.
Penggunaan masker yang benar saat tes CPNS 2021 sangat diperlukan.
Hal ini dilakukan agar tidak ada kasus penularan Covid-19 di lokasi tes CPNS 2021.
Source | : | Healthline,CDC,WHO,instagram @cpnsindonesia |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR