Nakita.id - Kesehatan dan potensi kecerdasan anak tidak lepas dari faktor gizi sejak dalam kandungan dan selama masa pertumbuhan.
Bila kebutuhan gizi ini tak terpenuhi, kemungkinan pertumbuhan sel-sel otaknya tidak optimal, bahkan bisa terjadi kecacatan permanen atau berbagai kelainan fungsi alat-alat tubuh.
Risiko ini tentu amat berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak.
BACA JUGA: Agar Anak Cerdas, Ayah Bisa Tiru Kebiasaan Pagi Hari Suami Sandra Dewi
Begitu pun setelah anak lahir, asupan nutrisinya harus menjadi perhatian.
Nah, nutrisi seperti apa yang dibutuhkan Si Kecil ya Moms?
Tak lain adalah makanan bergizi seimbang, yaitu makanan yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan tubuh.
Zat gizi seimbang itu membantu dalam proses pertumbuhan perkembangan serta pemeliharaan tubuh, termasuk pertumbuhan dan perkembangan otak.
Zat gizi seimbang terdiri atas zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).
Namun di antara semua zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang, terdapat sejumlah gizi yang secara spesifik berfungsi untuk tumbuh kembang otak.
BACA JUGA: Simpel! 3 Cara Menarik Menyajikan Telur Untuk Anak. Dijamin Nagih!
Berikut di antaranya Moms.
1. Taurin
Taurin merupakan asam amino membuat kinerja otak jadi lebih selain juga berperan dalam perkembangan mata.
Sumber zat taurin yaitu ASI, dan makanan laut.
2. Tyrosine & Tryptophan
Berperan untuk menghasilkan neurotransmiter yang berfungsi menyerap pesan dan mengolahnya sehingga pesan dapat disampaikan lebih optimal.
Sumber zat tyrosine yaitu ASI, pisang, unggas, kacang, dan makanan lain yang kaya protein.
3. Kolin
Kolin dapat membantu fungsi normal otak melalui pembentukan neurotransmitter acetylcholine, yaitu bentuk senyawa kolin yang sangat berperan pada fungsi otak.
Sumber kolin yaitu ASI, kuning telur, kacang kedelai, hati ayam, kalkun, dan daging sapi.
4. Omega-3 (asam Linolenat) dan Omega-6 (asam linoleat)
Omega 3 dan 6 merupakan merupakan asam lemak esensial yang berperan dalam pembentukan pembungkusan saraf.
BACA JUGA: Konsumsi Jus Tomat Selama 2 Bulan Setiap Hari, Hasilnya Mengejutkan
Sumber omega 3 dan 6 adalag ASI, makanan laut, dan produk susu.
5. DHA (Docosahexaenoic Acid)
DHA penting bagi perkembangan saraf di otak, terutama pembentukan jaringan lemak otak (mielinisasi) dan interkoneksi antarsaraf di otak.
Sumber DHA adalah ASI dan ikan laut, seperti tuna, gindara, sarden, salmon, makarel, dan hering.
6. AA/ARA (Arachidonic Acid/ Asam Arakidonat
AHA berperan penting dalam mengoptimalkan transmisi saraf dan fungsi otak.
Sumber AHA adalah ASI, telur bebek, daging, dan makanan sumber hewani lainnya.
7. SA (Sialic Acid)
SA membantu mengoptimalkan perkembangan otak anak dalam masa kritis tumbuh kembang otak.
BACA JUGA: Kelakuan Lucu Emak-Emak Pengguna WhatsApp, Bikin Ngakak Deh!
Sumber AHA paling dominan adalah ASI.
8. Sphingomyelin
Sphingomyelin merupakan komponen utama dalam proses pembentukan selubung mielin otak, menjaga saraf saraf yang bekerja di otak sehingga tak ada satu pun yang terhambat.
Sumber Sphingomyelin adalah ASI.
9. Lecitin
Lecitin berguna untuk proses pembentukan saraf-saraf di dalam otak, bisa mencegah kerusakan memori.
Sumber lecitin adalah kedelai, kuning telur.
BACA JUGA: Wow! Lele Goreng Daun Jeruk Ini Pasti Bikin Lapar
10. Gangliosida
Gangliosida dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, migrasi dan pematangan sel saraf otak, serta pembentukan sinaps (hubungan antar sel saraf).
Sumber gangliosida adalah ASI, ikan dan telur. (*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR