Nakita.id - Moms, sudahkah nutrisi harian anak terpenuhi?
Ingat, Moms, nutrisi anak wajib terpenuhi untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
Apalagi di masa ia sekolah.
Nutrisi anak usia sekolah wajib terpenuhi untuk kebutuhan aktivitasnya.
Nutrisi anak memengaruhi cara dan perkembangannya dalam belajar.
Namun, ada kalanya jika anak mulai susah untuk makan.
Anak hanya akan menyantap makanan yang disukainya saja.
Tentu ini membuat Moms dan Dads di rumah menjadi kewalahan.
Anak mulai melakukan GTM atau gerakan tutup mulut dan menolak makanan yang disuapkan ke mulutnya.
Sebenarnya, apa yang sedang terjadi pada anak-anak yang menolak makanannya?
Ada berbagai macam alasan terjadinya GTM pada anak-anak.
Namun, tahukah Moms bahwa sembelit merupakan salah satu penyebab dari GTM?
Tak banyak yang tahu, gangguan pada pencernaan ini juga ternyata penyebab dari anak susah makan.
Untuk itu, Moms perlu tahu alasan mengapa sembelit pada anak bisa menjadi penyebab GTM.
Ternyata, gangguan pencernaan dan GTM memiliki kesinambungan yang erat.
Selama ini, banyak Moms yang berasumsi bahwa GTM adalah alasan dari gangguan pencernaan anak, salah satunya sembelit.
Hal tersebut memang benar, sebab anak yang kurang asupan nutrisi akan mengalami sembelit.
Namun, ternyata sembelit juga menjadi salah satu alasan mengapa anak bisa GTM.
Gangguan pencernaan dan GTM memiliki korelasi yang kuat dan saling memengaruhi satu sama lain.
Bagaimana sembelit menjadi salah satu penyebab GTM?
Dilansir dari Healthline, sembelit bisa menyebabkan perut anak menjadi mudah kembung.
Feses atau kotoran menjadi terlalu lama disimpan di dalam usus besar.
Akibatnya, bakteri yang ada di usus besar membuat sensasi rasa mual pada anak.
Dari rasa mual inilah anak menjadi sulit untuk makan karena kurang enak badan.
Anak menjadi lebih mudah kehilangan nafsu makannya karena rasa mual tersebut.
Oleh karena itu, Moms perlu mengetahui gejala anak yang mulai sembelit.
Sebab hal tersebut hanya akan membuat Moms mengalami kesulitan dua kali lipat.
Anak akan mengalami gangguan pencernaan dan akan diperparah jika ia menolak untuk makan.
Apa saja gejala sembelit yang Moms harus ketahui?
Dilansir dari Stanford Children's Health, berikut adalah gejala anak mulai sembelit:
1. Jarang buang air besar, dalam seminggu kurang dari 3 kali
2. Mulai suka mengeluh sulit dan sakit saat buang air besar
3. Sering mengalami kembung dan sakit perut
4. Adanya kotoran atau lendir yang membekas pada celana dalam anak
Tak hanya sembelit, Moms.
Ada berbagai macam penyebab anak mengalami GTM, di antaranya:
1. Anak mulai sensitif dengan tekstur, aroma, dan rasa makanan
2. Gusi luka atau sariawan
3. Sakit tenggorokan
4. Bosan dengan makanannya
5. Mengonsumsi camilan yang sudah membuatnya kenyang
Moms sebaiknya harus memahami bagaimana caranya membuat anak menjadi tidak sembelit.
Jika dibiarkan terus menerus, nantinya akan berdampak lebih parah lagi untuk kesehatan anak.
Apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi sembelit pada anak?
Menurut Stanford Children's Health, berikut yang bisa dilakukan oleh Moms saat mengetahui anak mengalami sembelit:
1. Mengatur pola makan yang lebih baik
Tentunya sayuran dan buah yang kaya akan serat membuat sembelit anak berangsur berkurang.
Berikut adalah bahan makanan yang kaya akan serat:
1. Pepaya
2. Brokoli
3. Pisang
4. Wortel
Namun, terkadang anak tidak mau mengonsumsi sayur dan buah.
Perlu strategi khusus yang harus Moms terapkan, salah satunya yaitu menyusun hidangan dengan lebih menarik.
Misalnya, Moms menggunakan bento box, membentuk dan menghias makanan dengan bentuk yang menarik.
Bento box bisa menambah nafsu makan anak.
2. Minum air putih yang cukup
Anak memerlukan cairan yang cukup untuk mengatasi sembelit.
Dengan mengonsumsi cukup air putih, anak menjadi lebih mudah buang air besar.
Kandungan air pada feses membuat feses lebih mudah keluar saat buang air besar dan tidak sakit.
Sembelit mungkin membuat Moms dan Dads menjadi kewalahan karena membuat anak menjadi tidak punya nafsu makan.
Memiliki gaya hidup yang lebih baik bisa mengatasi masalah sembelit penyebab GTM ini.
Source | : | Healthline,Standford Children's Health,Verywell Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR