Nakita.id - Coba Moms tengok lagi kebiasaan menyantap makanan setiap harinya.
Apakah Moms dan keluarga kerap membuang makanan setelah makan?
Apabila makanan sudah tidak begitu enak dan tak ada lagi anggota keluarga yang mau memakan, sering kali sisa-sisa makanan dibuang.
Namun, sebaiknya kebiasaan seperti ini harus mulai dikurangi, Moms.
Dilansir dari Kompas.com, ternyata kebiasaan membuang makanan ini menyumbang emisi gas rumah kaca.
Gas rumah kaca ini kurang baik untuk lingkungan karena hanya akan diperangkap dalam atmosfer bumi dan menahan panas matahari.
Akibatnya, udara menjadi sangat panas dan gerah bagi penduduk bumi.
Kok bisa limbah makanan menyumbang emisi gas rumah kaca?
Baca Juga: Jangan Dibuang Dulu, Ini Dia Beberapa Ide Kreatif Menggunakan Sisa Bahan Makanan
Makanan yang dibuang tersebut akan membusuk dan memproduksi gas metana.
Melansir dari Worldwildlife.org, gas metana ini akan memengaruhi lingkungan lebih dari karbon dioksida.
Maka dari itu, saat ini banyak ahli yang berusaha menemukan solusi untuk menjaga lingkungan.
Salah satu caranya adalah dengan mengurangi limbah makanan.
Masih belum banyak yang tahu, saat ini banyak ahli yang menyarankan untuk menerapkan zero waste cooking.
Teknik zero waste cooking ini mulai populer sebagai salah satu cara untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca.
Menjelang peringatan hari pangan sedunia ini, Moms wajib mengetahui apa yang dimaksud dengan zero waste cooking ini.
Apa, sih, yang dimaksud dengan zero waste cooking?
Zero waste cooking menerapkan teknik memasak dengan meminimalisir bahan makanan yang dibuang.
Tak hanya meminimalisir limbah bahan makanan saja, zero waste cooking juga menggunakan alat makan yang ramah lingkungan.
Misalnya, menggunakan alat makan yang tidak sekali buang dan menggunakan alat makan yang bisa digunakan ulang.
Pernah mendengar istilah reduce, reuse, recycle?
Pada dasarnya, teknik zero waste cooking tidak jauh-jauh dari istilah 3R atau reduce, reuse, recycle tersebut.
Zero waste cooking mengurangi penggunaan bahan atau alat yang tidak terlalu dibutuhkan dan meminimalisir sisa makanan.
Bagaimana caranya memulai gaya hidup baru dengan zero waste cooking?
Pertama, tentukan jadwal makan setiap harinya.
Menentukan jadwal makan ini tidak hanya untuk merencanakan apa yang akan dikonsumsi selama beberapa waktu ke depan.
Ketika menentukan hidangan yang akan disantap untuk jangka waktu tertentu, tentu kita akan memikirkan juga bahan dan cara pengolahannya.
Moms juga bisa menentukan kapan, apa saja, dan berapa banyak yang harus dibeli untuk menyediakan hidangan.
Berapa porsi yang akan disediakan juga menjadi salah satu pertimbangan sehingga tidak menimbulkan sisa makanan.
Simpan sisa bahan makanan yang masih bisa dimanfaatkan baik-baik agar tidak mudah busuk.
Kedua, rencanakan beberapa hal apabila ingin memesan makanan dari luar.
Misalnya, Moms ingin memesan makanan dari restoran favorit melalui aplikasi online.
Tentunya saat memesak makanan dari restoran favorit, akan menggunakan bahan yang sekali pakai.
Misalnya, wadah plastik yang langsung dibuang setelah makanan disantap.
Dilansir dari Healthline, hal ini bukan salah satu cara tepat untuk menerapkan zero waste.
Sebab, setidaknya 45 persen sampah yang ada di pembuangan berasal dari wadah makanan sekali pakai.
Tentunya, Moms bisa memanfaatkan kembali wadah yang masih bisa digunakan.
Misalnya, Moms bisa memanfaatkan gelas atau mangkuk plastik menjadi pot bunga.
Ketiga, gunakan kembali bahan yang masih bisa diolah.
Ada berbagai macam bahan yang terkadang sudah lebih dulu dibuang, padahal masih bisa digunakan.
Misalnya, Moms ingin membuat naget dan perkedel ayam.
Membuat naget dan perkedel tentunya tidak membutuhkan tulang dan kulit ayam.
Padahal sebenarnya, tulang dan kulit ayam masih bisa diolah menjadi makanan.
Banyak yang mengolah tulang dan kulit ayam untuk dijadikan kaldu.
Sisa kopi dan cangkang telur ayam juga bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
Dengan begitu, Moms tidak usah harus membuang-buang makanan lagi.
Apakah zero waste cooking ini adalah gaya hidup yang sehat?
Dengan zero waste cooking tentu Moms akan memiliki gaya hidup yang lebih sehat.
Bagaimana bisa?
Dengan menerapkan zero waste cooking, Moms tak perlu khawatir lagi terpapar bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Sering kali banyak makanan yang diperjualbelikan mengandung bahan aditif yang membahayakan kesehatan tubuh.
Misalnya seperti penyedap dan pengawet buatan.
Padahal, sisa makanan juga bisa digunakan sebagai penyedap makanan.
Misalnya, tulang ayam dan sapi yang dijadikan kaldu.
Baca Juga: Sampah Sudah Semakin Menggunung, Ternyata Asalnya Banyak dari Rumah Lo Moms!
Dilansir dari Healthline, menerapkan zero waste cooking juga membuat kita lebih sering menyantap makanan yang bernutrisi.
Kita menjadi lebih sering mengonsumsi buah dan sayuran yang semula sering dibuang bahkan sebelum dikonsumsi.
Contohnya, sepeti kulit apel.
Siapa sangka bahwa kulit apel juga bermanfaat bagi tubuh kita karena mengandung banyak vitamin dan mineral.
Moms bisa memulai menerapkan zero waste cooking dari sekarang.
Tak hanya dilakukan di luar rumah, menjaga lingkungan juga bisa dimulai dari dalam rumah.
Selamat hari pangan sedunia, ya, Moms.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com,Healthline,worldwildlife.org |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR