Nakita.id – Memiliki anak yang aktif memang membahagiakan orangtua.
Tapi, Moms juga sebaiknya peka terhadap keaktifan anak.
Anak yang terlalu aktif atau dibilang hiperaktif sampai mengganggu dirinya dan orang lain di sekitarnya, justru menjadi kecemasan dan kegelisahan orangtua.
Pasalnya, ini merupakan gejala anak memiliki attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).
Dalam kasus ini, orang tua juga tidak bisa sembarang mendiagnosis anak.
Ada beberapa tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu.
Moms bisa memperhatikan sikap anak. Jika merasa anak memiliki gejala ADHD, sebaiknya bawa dan konsultasikan ke psikolog ataupun dokter.
Menurut Dr. Ivan Riyanto Widjaja, Sp.A, anak yang mengidap gejala ADHD sebaiknya memang diberikan obat, namun harus dilihat dahulu seberat apa gejala yang dialami oleh anak.
“Jika anak sudah mengganggu sekali anak wajib minum obat, namun jika anaknya masih bisa terkontrol walau membutuhkan waktu yang lama, anak tersebut tidak wajib obat. Dan, yang paling terpenting, kita harus mengetahui anak itu memiliki masalah itu apa enggak," jelas dr. Ivan.
"Anak baru bisa diberikan obat jika dia memang hiperaktif di berbagai waktu, bukan hanya saat di rumah saja atau di sekolah saja,” imbuhnya.
Baca Juga: Moms Tidak Perlu Panik Mengatasi Anak Hiperaktif, Ajak Olahraga Bersama Ternyata Bisa Jadi Solusinya
“Obat-obatan untuk anak ADHD dinamakan stimulant. Hal itu karena untuk menambahkan zat-zat atau mengatur zat kurang diotak,” ujar Ivan.
Melansir dari SehatQ, saat ini, obat stimulan (psikostimulan) adalah obat yang paling sering diresepkan untuk anak dengan ADHD.
Obat ini dinilai dapat meningkatkan dan menyeimbangkan kadar zat kimia otak yang disebut neurotransmiter.
Sehingga, setelah minum obat ini, tanda dan gejala ADHD dapat berkurang.
Obat stimulan tersedia untuk penanganan jangka pendek dan jangka panjang.
Selain obat minum, stimulan jenis methylphenidate juga tersedia dalam bentuk patch atau seperti koyo, yang bisa ditempel di pinggul anak dengan ADHD.
Dosis obat ADHD bisa bervariasi dari anak ke anak, sehingga Moms perlu menanyakan ke dokter tentang ukuran yang paling sesuai dengan kondisi anak.
Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Tahu, Anak Terlalu Hiperaktif Ternyata Bisa Jadi Menandakan Ciri ADHD
Tips untuk orangtua yang anaknya sedang menjalani terapi obat ADHD
Berikan obat dengan hati-hati. Anak dan remaja harus menggunakan obat secara tepat di bawah pengawasan orangtua.
Simpan obat-obatan dalam wadah yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak.
Overdosis obat stimulan dapat berdampak serius dan berpotensi fatal, jadi usahakan jangan sampai anak meminum obatnya tanpa pengawasan, ya Moms.
Tidak membekali persediaan obat ke sekolah langsung kepada anak, Moms bisa titipkan obat apapun untuk anak langsung kepada perawat sekolah, guru kelas, atau petugas yang ditunjuk.
Terapi ADHD dengan obat stimulan baru akan efektif apabila obat ini digunakan secara teratur sesuai aturan dari dokter, ya Moms.
Selama perawatan, orangtua juga harus rutin mengajak anak mengunjungi dokter untuk kontrol dan melihat hasil terapi.
Source | : | sehatQ |
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR