Nakita.id - Moms tentu sering mendengar mitos tentang dilarang keramas saat menstruasi, benarkah?
Hingga sekarang, masih banyak mitos yang beredar di sekitar Moms seputar larangan kegiatan saat menstruasi.
Bahkan, generasi nenek atau ibu Moms sendiri juga mungkin pernah mendengar.
Melansir dari Verywell Health via KOMPAS.com, mitos tersebut awalnya muncul lantaran konstruksi budaya, serta minimnya akses pengetahuan berbasis sains pada masa itu.
Makanya jangan heran apabila sejumlah kultur kerap mengaitkan tabu sosial dengan menstruasi ya, Moms.
Salah satunya adalah mitos tentang larangan keramas saat menstruasi.
Ada yang menyebut kalau keramas saat menstruasi dapat menghambat kelancaran darah yang keluar dari vagina.
Ada juga yang menyebut dilarang keramas saat menstruasi, karena bisa memicu keputihan.
Lantas benarkah demikian?
Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Keramas saat Sedang Menstruasi, Ini Bahayanya Bila Masih Nekat
Moms jangan langsung main percaya saja, ya
Ternyata, semua itu hanyalah mitos belaka, Moms.
Bahkan, tidak ada satupun sumber ilmiah yang menyebut dilarang keramas saat menstruasi, lo.
Menurut Unicef, mandi dan keramas saat menstruasi adalah bagian penting untuk menjaga kebersihan wanita.
Ketika mandi dan keramas saat menstruasi, jangan lupa untuk tetap bersihkan area vagina setidaknya dua kali sehari ya, Moms.
Selain itu, Moms yang sedang menstruasi juga disarankan untuk mengganti pembalut antara 3-5 jam sekali.
Terlebih, jika darah yang keluar cukup banyak.
Selain menjaga kebersihan, melansir dari Medical News Today via KOMPAS.com, mandi dan keramas, terutama dengan menggunakan air panas, juga dapat melancarkan peredaran darah, Moms.
Mandi air panas sendiri bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan meredakan ketegangan otot yang membuat menstruasi terasa tak nyaman.
Baca Juga: Syahrini Berendam Air Hangat, Pertanda Kesepian? Simak Dulu Manfaat Mandi Air Hangat
Nah, hal yang perlu diperhatikan ketika mandi dan keramas saat menstruasi adalah, menghindari membersihkan area kewanitaan dengan sabun yang mengandung pewangi.
Pasalnya, sejumlah sabun dan produk berpewangi dapat mengganggu keseimbangan bakteri di seputar organ kewanitaan, sehingga area tersebut rentan terinfeksi, Moms.
Moms cukup gunakan air mengalir untuk membersihkan area kewanitaan.
Baca Juga: Vagina Tak Perlu Berbau Harum, Hentikan Kesalahan Saat Merawat Vagina Ini!
Nah, kedepannya jangan biarkan mitos seperti ini beredar begitu saja ya, Moms.
Yuk, jaga kebersihan diri demi menunjang haid yang lebih sehat!
Source | : | KOMPAS.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR