Nakita.id - Anak dengan hiperaktivitas memang perlu perhatian yang lebih, Moms.
Namun, apa sih yang dimaksud dengan anak yang hiperaktif?
Anak yang mengalami hiperaktivitas biasanya terjadi sebagai salah satu gejala anak yang mengalami ADHD atau attention deficit and hyperactivity disorder.
Anak hiperaktif biasanya mengalami perkembangan dan peningkatan aktivitas motorik.
Dari situ lah anak dengan ADHD cenderung memiliki perilaku yang terkesan agresif.
Biasanya, anak hiperaktif digejalai oleh kesulitan untuk duduk diam.
Anak dengan hiperaktivitas juga bicara terlalu banyak dan sulit untuk fokus.
Tak jarang, anak dengan hiperaktivitas mengalami masalah dengan konsentrasinya yang sering terdistraksi.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Moms, Begini Caranya Atur Pola Makan Anak yang Hiperaktif
Namun, tidak perlu khawatir, Moms.
Anak hiperaktif yang kerap bermasalah dengan konsentrasinya sebenarnya bisa diatasi.
Membantu anak yang hiperaktif dalam mengelola konsentrasinya memang membutuhkan waktu dan kesabaran.
Dengan bimbingan orangtua yang intens, konsentrasi pada anak hiperaktif pasti bisa dikelola dengan baik.
Bahkan, konsentrasi pada anak hiperaktif ini bisa dikelola melalui kegiatan sehari-hari.
Kebiasaan pada pola makan dan perilaku yang baik bisa digunakan untuk mengelola konsentrasi.
Bagaimana caranya?
Tentunya, Moms dan Dads ingin jika hiperaktivitas anak tak mengganggu kegiatannya.
Ada waktu dimana anak memerlukan konsentrasinya, terutama pada saat belajar.
Perlu diketahui oleh Moms dan Dads, konsentrasi pada anak hiperaktif bisa dikelola melalui dua cara, yaitu pola makan dan membiasakan konsentrasi di kegiatan sehari-hari.
1. Pola makan
Yang pertama adalah pola makan untuk anak hiperaktif.
Kita semua tahu bahwa pola makan yang baik berperan besar dalam tumbuh kembang anak.
Dilansir dari Healthline, bagi anak yang hiperaktif, pola makan yang baik tak hanya berpengaruh untuk tumbuh kembangnya.
Pola makan yang baik berguna untuk pengelolaan konsentrasinya.
Sebenarnya, tidak ada bukti secara ilmiah yang menyatakan bahwa pola makan memengaruhi hiperaktivitas secara keseluruhan.
Namun, ada beberapa jenis makanan yang berperan besar dalam mengelola gejala hiperaktivitas pada anak.
Anak membutuhkan makanan yang bernutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Untuk anak dengan hiperaktivitas, makanan bernutrisi pilihan juga bisa membuat anak menjadi lebih fokus dan mudah berkonsentrasi.
Menurut WebMD, ada tiga macam pola makan yang bisa diterapkan pada anak hiperaktif.
Pertama, menghidangkan makanan yang tinggi akan protein.
Tak banyak diketahui oleh para orangtua, makanan yang tinggi akan protein mampu membantu anak untuk meningkatkan konsentrasi pada anak.
Dengan mengonsumsi makanan tinggi protein, sel otak akan membentuk neurotransmiter.
Neurotransmiter adalah senyawa dalam otak yang membuat seseorang untuk tetap fokus.
Melansir dari additudemag.com, makanan yang tinggi akan protein juga dapat mencegah meningkatnya gula darah.
Gula darah yang naik dapat mengakibatkan perilaku yang impulsif dan hiperaktif.
Menurut Laura Stevens, M.S, nutrisionis dari Purdue University mengatakan, ada baiknya di setiap hidangan orangtua memberikan makanan tinggi protein.
Hidangan tinggi protein sangat penting untuk dikonsumsi saat sarapan, apalagi jika anak berada di usia sekolah.
Mengonsumsi makanan tinggi protein akan membuatnya lebih fokus dan mudah berkonsentrasi saat menerima pelajaran dari gurunya.
Kedua, pola makan dengan karbohidrat kompleks juga diperlukan bagi anak yang hiperaktif.
Menurut Faye Berger Mitchell, dietisien yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat, mengatakan karbohidrat kompleks mampu membuat anak untuk tetap tenang.
Baca Juga: Moms Tidak Perlu Panik Mengatasi Anak Hiperaktif, Ajak Olahraga Bersama Ternyata Bisa Jadi Solusinya
Mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat kompleks di malam hari adalah pilihan terbaik sehingga tidur anak menjadi lebih nyenyak.
Berikut adalah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks:
1. Kacang-kacangan
2. Sayuran jenis polong
3. Oat
4. Ubi jalar
5. Kentang
2. Kebiasaan berkonsentrasi
Tentu gejala hiperaktivitas pada anak bisa ditangani melalui penanganan medis.
Namun, sebenarnya membiasakan perilaku yang baik juga bisa meningkatkan kemampuan konsentrasinya.
Ada beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi pada anak yang hiperaktif.
Pertama, tempatkan anak saat belajar pada tempat yang jauh dari distraksi.
Distraksi untuk anak hiperaktif bisa bermacam-macam, Moms.
Misalnya, suara kendaraan dari lalu lintas, suara musik yang terlalu berisik, atau jendela.
Posisikan furnitur dalam posisi yang nyaman bagi anak untuk belajar.
Kedua, lakukan aktivitas di luar rumah sesekali.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa dengan melakukan aktivitas di luar rumah, bisa meningkatkan konsentrasi untuk anak.
Akan lebih baik jika dilakukan sebelum belajar di rumah.
Ketiga, jauhkan ponsel atau gadget lainnya saat sedang makan.
Gadget hanya akan membuat anak terdistraksi dan tak akan melatih konsentrasinya.
Anak baru bisa menggunakan ponselnya setelah melaksanakan semua kewajibannya.
Anak dengan hiperaktivitas memang perlu perhatian khusus dari orangtua.
Moms dan Dads bisa membangun konsentrasinya melalui perilaku dan pola makan.
Source | : | WebMD,Healthline,additudemag.com |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR