Nakita.id - Sudah jadi hal yang wajar bila Moms kerap mendengar mitos vs fakta kehamilan.
Di Indonesia yang kaya tradisi, Moms tentunya kerap mendengar mitos vs fakta kehamilan yang dipercaya turun menurun.
Salah satu mitos vs fakta kehamilan yang diyakini secara turun menurun adalah larangan minum soda bagi ibu hamil.
Ibu hamil yang minum soda dikhawatirkan bisa memberikan dampak negatif terhadap perkembangan janin.
Benarkah bahwa ibu hamil dilarang minum soda?
Melansir Healthline, banyak orang yang meyakini larangan ibu hamil minum soda karena kandungan kafeinnya.
Kafein merupakan zat yang bisa menembus plasenta.
Sehingga, janin bisa terpengaruh dengan kafein yang dikonsumsi ibu hamil.
Sebagian besar penelitian mengungkapkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang (kurang dari 200 mg per hari) cenderung aman.
Sekaleng soda 12 ons biasanya mengandung kafein sekitar 35 mg.
Jadi, bila Moms mengonsumsi sekaleng soda sehari cenderung aman, selama Moms juga membatasi makanan berkafein lainnya seperti teh, kopi, cokelat, dan sebagainya.
Bila Moms ingin benar-benar menghindari efek kafein dari soda, maka tidak masalah bila Moms melewatkan soda selama kehamilan.
Kandungan lainnya dalam soda yang perlu diperhatikan adalah kadar gula.
Moms hamil tidak disarankan minum soda berkadar gula tinggi.
Soda berkadar gula tinggi penuh dengan kalori dan zat-zat kimia, namun tanpa bilai gizi.
Ini berarti mengonsumsi soda tidak memberikan tambahan gizi untuk Moms dan janin.
Moms hamil yang menderita diabetes gestasional sebaiknya menghindari soda.
Pengidap diabetes gestasional harus benar-benar memperhatikan asupan gula.
Bila kadar gula tak terkontrol, maka bisa menyebabkan komplikasi bagi Moms dan bayi.
Moms yang mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi bisa berisiko membuat janin tumbuh terlalu besar.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Dilarang Makan Keju?
Janin yang terlalu besar bisa meningkatkan risiko berupa persalinan yang sulit.
Janin yang terlalu besar juga mengalami kesulitan mengatur kadar gula darah setelah lahir.
Diabetes gestasional juga bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan.
Moms yang mengalami diabetes gestasional juga bisa berisiko mengembangkan diabetes tipe 2 setelah melahirkan.
Sehingga, disarankan Moms hamil menghindari atau mengurangi konsumsi minuman soda yang tinggi kadar gula.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR