Nakita.id - Ternyata ada banyak cara agar Moms dan sekeluarga bisa panjang umur.
Orang-orang yang tinggal di zona biru (blue zone) sering dijadikan panutan karena menerapkan gaya hidup yang sehat.
Mereka terbukti lebih panjang umur dibandingkan orang-orang di belahan lain planet bumi.
Salah satu lokasi yang termasuk zona biru dengan persentase centenarian tertinggi adalah Ikaria, pulau di yang berada di Laut Aegea Timur, Yunani.
Sekitar satu dari tiga orang di Ikaria diyakini telah hidup lebih dari 90 tahun.
Alhasil, pulau tersebut dijadikan subjek survei yang hasilnya dimuat dalam jurnal Nutrients.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal itu menemukan sejumlah kebiasaan sehat yang dapat ditiru untuk memeroleh umur panjang, layaknya mereka yang tinggal di Pulau Ikaria.
1. Diet mediterania
Diet mediterania berasal dari Yunani, Italia Selatan, Perancis, dan Spanyol.
Pelaku diet Mediterania rata-rata mengonsumsi minyak zaitun, biji-bijian, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan yang mengandung omega-3.
Selain itu, diet ini juga mengizinkan pelakunya mengonsumsi kopi dan wine, serta daging merah dalam jumlah sedang.
Diet Mediterania bermanfaat besar bagi kesehatan, seperti mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung tertentu.
Manfaat lain seperti pengelolaan berat badan yang lebih baik, risiko lebih rendah terkena penyakit alzheimer dan demensia, dan fungsi kognitif yang lebih baik terlihat pada orang yang menerapkan diet mediterania.
Studi yang meneliti penduduk di Pulau Ikaria menemukan, Ikariot --julukan bagi penduduk di pulau tersebut-- berpegang pada pola makan Mediterania
Hampir setiap hari mereka mengonsumsi minyak zaitun, sedangkan buah-buahan dan sayuran dikonsumsi lima kali dalam seminggu.
Mereka pun memakan ikan dua kali seminggu dan daging merah sekali seminggu, serta meminum 100-200 mililiter wine dan 300 mililiter 300 kopi per hari.
2. Lebih aktif dan periang
Salah satu penduduk Pulau Ikaria, Alekos Pylaras berusia 75 tahun. Kedua bibinya meninggal dunia pada usia 107 tahun dan 125 tahun.
Pylaras meyakini, komponen penting dari umur panjang selain diet adalah berjalan kaki dan menikmati hidup.
Menurut penelitian yang memantau penduduk di Ikaria, 85 persen peserta berolahraga dalam bentuk berjalan-jalan atau bekerja di ladang.
Namun, mereka tidak meninggalkan kebiasaan tidur siang setiap hari.
Baca Juga: Termasuk Kunyit di Dapur Rumah, Ada Kabar Baik Kalau Rempah Sejuta Umat Ini Bisa Bikin Umur Panjang
Di Ikaria, juga terdapat beragam pesta lokal, perayaan keagamaan yang meriah, diiringi tarian dan wine.
"Seperti merayakan hidup dengan tidur siang dan pesta rutin, mensyukuri apa yang mereka miliki, dan menekankan hubungan."
"Ikariot mampu memertahankan gaya hidup yang lebih bahagia dan lebih sehat karena selaras dengan lingkungan, tradisi, dan nilai-nilai penghuninya," imbuh dia.
3. Menikmati waktu bersama lansia
Apabila berjalan-jalan di Pulau Ikaria, kita dapat melihat bagaimana lansia dan cicitnya sedang merawat bunga bersama, atau sekadar menikmati secangkir kopi Yunani di teras rumah.
Di pulau itu, mereka yang berusia lanjut tetap tinggal di rumah bersama anggota keluarga yang lebih muda, tidak dibawa ke panti jompo atau fasilitas perawatan.
"Bagian dari tantangan dengan penuaan adalah perjuangan orang dalam beradaptasi dan mengatasi tahap siklus hidup baru secara efektif," kata Romanoff.
Lebih lanjut menurut Romanoff, lansia di Ikaria memiliki fungsi penting dan dihormati sebagai sumber daya bagi keluarga mereka dan komunitas yang lebih besar.
4. Hidup santai
Orang Ikaria hidup tanpa terlalu memedulikan tenggat waktu.
Hal ini rupanya bermanfaat bagi kesehatan.
Para peneliti dari San Diego State University menemukan, mereka yang tidak pernah datang tepat waktu bisa mendapatkan manfaat kesehatan.
Orang yang datang terlambat dipandang mampu menjalani hidup dengan cara yang lebih santai dan bebas stres, sehingga mereka cenderung tidak menderita penyakit jantung.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Rahasia Panjang Umur Orang-orang di Pulau Ikaria, Bisa Ditiru")
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR