Melansir dari Kompas.com, mitos vs fakta kehamilan tentang menghirup aromaterapi saat mengandung bisa berbahaya ternyata tidak benar adanya, Moms.
Seperti diketahui, aromaterapi dapat mengurangi rasa mual, membuat Moms merasa lebih rileks, meminimalisir insomnia, hingga memberi rasa nyaman.
Aromaterapi pun telah digunakan oleh bangsa Mesir Kuno, Yunani, Tiongkok, India, dan Romawi sejak ribuan tahun lalu, untuk meringankan rasa sakit dari berbagai penyakit, serta menimbulkan rasa rileks.
Untuk penggunaannya, ada beragam cara yang bisa Moms lakukan.
Umumnya, minyak esensial diencerkan terlebih dulu dengan minyak nabati, dioleskan ke tubuh sebelum pijat, diteteskan secukupnya ke dalam bathub berisi air hangat, atau dituang beberapa tetes di alat uap, sehingga aromanya bisa tersebar untuk kemudian dihirup.
Akan tetapi, di Amerika Serikat sendiri, penggunaan aromaterapi saat hamil masih menjadi perdebatan, Moms.
Padahal, para ahli di National Association for Holistic Aromatherapy (NAHA) melaporkan bahwa penggunaan aromaterapi sepanjang kehamilan, tidak pernah menimbulkan bayi lahir cacat maupun keguguran.
Kendati demikian, ada baiknya Moms tetap berhati-hati, ya.
Supaya lebih aman, hindari menggunakan aromaterapi selama trimester pertama kehamilan.
Alasannya, di masa ini, kondisi janin masih terbilang sangat lemah.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR