Saat anak berkebutuhan khusus sedang tantrum, tak pelak Moms pun mungkin sangat mudah tersulut emosi.
Tetapi daripada harus membentaknya sebaiknya Moms membiarkan ia melampiaskan perasaan kesalnya sendiri namun tetap perhatikan keamanannya.
Setelah anak berhenti tantrum, Moms bisa memberikan respon yang positif dan mulai menanyakan hal apa yang membuatnya merasa kesal dan sedih.
Untuk mencegah tantrum, Moms bisa membiasakan diri untuk memberikan pujian ketika anak berkebutuhan khusus telah menyelesaikan tugasnya dengan baik.
"Kita juga bisa melakukan kata-kata yang positif, memberikan pujian ketika anak berkebutuhan khusus berhasil melakukan hal-hal yang walaupun hal kecil, seperti ketika mereka berhasil menaruh piring ke dapur," ujar Adrian.
Pujian-pujian kecil yang dilontarkan oleh para orangtua terhadap anak berkebutuhan khusus memiliki dampak yang besar.
Anak berkebutuhan merasa lebih dihormati, disayang, dan mendapatkan perasaan aman dan nyaman, serta emosinya lebih terkontrol jika segala hal yang mereka lakukan diapresiasi oleh Moms dan Dads.
"Apresiasi membuat anak berkebutuhan khusus senang dan biasanya ketika mereka senang emosinya akan lebih stabil," pungkas Adrian.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR