Data tersebut melibatkan 30.889 orang dewasa usia 19 tahun ke atas, dengan 15,2 persen di antaranya melewatkan sarapan.
Pesan inti studi ini adalah dampak buruk tidak sarapan termasuk melewatkan sarapan akan melewatkan nutrisi-nutrisi penting yang ditemukan pada menu sarapan tradisional, dalam hal ini menu sarapan orang Amerika seperti produk susu.
Produk susu seperti susu dan yogurt menyediakan kalsium, vitamin, dan proteim yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: Cuma Ganti Menu Sarapan dengan Makanan Enak Ini, Siapa Sangka Asam Urat Tidak Pernah Kambuh Lagi
2. Meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas
Dampak buruk tidak sarapan lainnya dalah peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Ahli diet klinis senior di Texas Children's Hospital, Kristi King mengatakn kepada Eat This Not That, orang yang melewatkan sarapan ditemukan memiliki risiko diabetes tipe 2 dan obesitas yang lebih tinggi karena resistensi insulin dan regulasi hormon.
Hal senada diungkapkan oleh pimpinan tim peneliti sebuah studi dari University of Iowa, Dr Wei Bao.
Kepada WebMD, ia nengatakn bahwa sensitivitas insulin sebagai faktor hormonal yang berkaitan dengan obesitas dan diabetes juga terganggu ketika waktu jeda antara makan malam dan waktu berikutnya terlalu panjang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR