Nakita.id - Penelitian terbaru dalam Journal sleep melaporkan wabah sulit tidur yang mendunia mempengaruhi sekitar 150 juta orang di seluruh wilayah dunia.
Penelitian lain menyebutkan prevalensi insomnia di Indonesia sebanyak 10% dari jumlah populasi atau sekitar 28 juta orang.
Angka tersebut merupakan angka yang cukup tinggi.
BACA JUGA: Bye Insomnia! Tidur Makin Berkualitas dengan Cara Simpel Ini Moms
Gangguan tidur saat malam hari, sudah menjadi hal yang umum terjadi pada masyarakat modern.
Kurang tidur atau buruknya kualitas tidur diketahui memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan kita dalam jangka panjang dan pendek.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa perbandingan kualitas tidur dibandingkan kuantitas tidur memiliki pengaruh yang lebih besar pada kualitas hidup dan fungsi tubuh pada siang hari.
BACA JUGA: Ternyata, Rasa Panas Pada Telapak Kaki Mengindikasikan Penyakit Ini
Parahnya gangguan tidur tidak hanya diderita oleh orangtua tapi juga mempengaruhi orang-orang pada usia produktif terkait dengan gaya hidup masa kini, tekanan hidup, dan faktor lainnya.
Dalam jangka panjang, orang-orang dengan insomnia ditakutkan mengurangi produktivitas dan kualitas hidup mereka.
Aurora Lumbantoruan, seorang psikolog klinis, ditemui dalam acara peringatan World Sleep Day bersama Amlife (12/3), membenarkan pernyataan tersebut.
Aurora mengatakan, "Dampak buruk dari kualitas tidur yang rendah mencakup lama seseorang untuk fokus terhadap sesuatu ingatan dan kemampuan belajar.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR