Prof. Tjandra Yoga Aditama, ahli penyakit paru-paru, juga mengatakan kalau varian baru virus corona B.1.1529 telah mempunyai banyak mutasi.
Ada yang menyebutkan 30 mutasi atau lebih, sehingga bisa disimpulkan bahwa varian ini memiliki jumlah mutasi yang lebih banyak dari varian Delta dan varian lainnya.
"Makin banyak mutasi yang ada, tentu akan semakin mengkhawatirkan tentang kemungkinan dampaknya," ujar Prof. Tjandra.
Menurut Prof. Tjandra, mengkhawatirkan dalam hal ini berarti harus waspada dan diteliti mendalam secara ilmiah.
Namun, semua itu bergantung pada hasil analisa ilmiah dalam beberapa waktu kedepan.
"Sejauh ini yang diduga sedikitnya akan ada dampak terhadap penularan, belum terlalu jelas apakah akan ada dampak pada 4 hal lain, yaitu beratnya penyakit, diagnosis dengan PCR & Antigen, infeksi ulang, dan vaksin," jelas mantan petinggi WHO Asia Tenggara ini.
Umumnya, dibutuhkan waktu selama beberapa minggu agar semua informasi lebih jelas.
"Yang jelas kita masih harus menunggu perkembangan ilmu dalam beberapa hari, dan kita harus terus waspada dan menerapkan 3M, 5M, kalau ada keluhan dan atau ada kontak maka segera memeriksakan diri dan untuk yang belum maka segera divaksinasi," pesan Prof Tjandra.
Beberapa negara bahkan sudah membatasi penerbangan dari negara terjangkit, juga memperketat karantina.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR